Tahun ini, Marvel Cinematic Universe (MCU) sudah memasuki fase keempatnya, dan jujur saja bagi saya performa dari fase keempat MCU ini agak mengecewakan. Ada banyak sekali film Marvel di tahun ini yang rasanya tidak memuaskan, baik itu dari CGI maupun konsep ceritanya, banyak kurangnya.
Akan tetapi, di lain sisi, fase keempat MCU ini sangat jelas menggambarkan
bahwa Marvel ke depannya bisa bebas menuangkan idenya dalam membuat film,
seperti layaknya yang ada di komiknya sekarang. Contohnya saja, di tahun ini
kita sudah disuguhkan dengan film crossover paling gila di
Spiderman No Way Home, nuansa gelap di
Multiverse of Madness, adegan action yang gila - gilaan di
Moon Knight, dan di bulan Oktober ini, Marvel berani menyuguhkan film
thriller slasher dengan merilis film Werewolf by Night.
Ceritanya simple, durasinya singkat, nggak ada embel - embel harus nonton ini
dulu lah atau apa lah, tiba tiba boom, Werewolf by Night jadi film
Marvel yang banyak disukai oleh para penontonnya. Kalau kalian mau nonton ini
film dan masih ragu bakalan bagus apa nggak, mending langsung aja gas nonton
deh soalnya ini film bener - bener bikin mind blowing buat kalian para
penikmat MCU.
Setahu saya, hanya di film ini Marvel berani nampilin adegan
slasher yang cukup brutal, contohnya kayak adegan tubuh yang terpotong,
darah yang bercucuran, action dan fighting yang liar.
Melihat semua itu, susah rasanya menganggap film ini berada di bagian MCU.
Tapi ya namanya spesial episode, jadi ya harus spesial isinya,
and it works, banyak orang yang suka sama filmnya, termasuk saya.
Werewolf by Night menceritakan tentang kisah para pemburu monster yang
harus saling bersaing untuk mendapatkan permata bernama Bloodstone.
Permata ini sebelumnya dimiliki oleh Ulysses Bloodstone, dan pada
awalnya, rencananya permata tersebut akan diwariskan kepada putrinya sendiri.
Namun karena putrinya tak pernah pulang, melalui wasiatnya,
Ulysses Bloodstone menyuruh sang istri untuk mengumpulkan para pemburu
terbaik dan memberikan sebuah tantangan kepada mereka. Barangsiapa yang lolos
dari tantangan tersebut, maka dialah yang berhak mewarisi Bloodstone.
Para pemburu yang berkumpul tak mengenal satu sama lain, identitas mereka
tetap tersembunyi sebagai seorang anonim, dan hal terburuknya mereka juga
tidak tahu bahwa salah satu dari mereka merupakan Werewolf. Lantas apa
tujuan Werewolf ikut berpartisipasi dalam acara tersebut? Mengapa dia
rela berada di tengah kumpulan pemburu yang kehebatannya sudah tidak perlu
dipertanyakan lagi? Simak jawabannya dengan menonton filmnya secara utuh.
Kalo melihat dari segi cerita, tak banyak yang bisa saya komentari, mengingat
film ini hanya berdurasi 50 menit. Ceritanya padat dan ringkas itu sudah
jelas, namun kita sebagai penonton masih diberi jeda yang pas untuk memahami
bagaimana tiap scene-nya berjalan. Jadi walaupun durasi filmnya bentar
doang, tapi tetep oke aja gitu, nggak ada yang kurang.
Style horor klasik yang ditampilin di film ini juga bagus banget. Sejak musik
openingnya diputar, sudah dikasih transisi yang jelas buat ngasih tau ke
penonton kalo film ini bakalan ngasih style jadul era tahun 70-an.
Baik dari musik, tone warna, art design, semuanya benar - benar
dibuat mirip dengan film horor klasik tempo dulu. Terakhir kali saya lihat
film dengan style kayak gini tuh tahun 2019 lalu, yaitu di film
Lighthouse karya Robert Eggers.
Baik Lighthouse ataupun Werewolf by Night, keduanya sama - sama
nyajiin style horor klasik yang sempurna. Bedanya,
Werewolf by Night ini masih terlihat bersahabat berkat ceritanya
yang masih mudah dipahami.
Dengan durasinya yang hanya 50 menit, Marvel nampaknya sangat totalitas dalam
mengeluarkan kualitas CGI mereka. Menurut saya, CGI dalam
Werewolf by Night ini merupakan yang paling bagus jika dibandingin
dengan film MCU fase keempat lainnya. Kualitas CGI-nya terlihat jelas dari
bagaimana cara film ini menghidupkan karakter Man Thing. Detail tubuh
Man Thing yang dipenuhi dengan berbagai tanaman digambarkan secara
detail dan itu berhasil membuat penampilannya menjadi menarik untuk kalian
lihat.
Tak hanya CGI, film ini juga punya banyak adegan action yang tidak
kalah bagusnya. Dengan setting-nya yang berada di dunia penuh monster,
Michael Giacchino sebagai sutradara dengan bebasnya menampilkan adegan
action yang bebas dan liar, layaknya seperti pertarungan antara manusia
dan monster yang sesungguhnya. Anggota tubuh yang putus, darah bercucuran,
semua itu akan terasa sangat wajar ketika kalian menonton film yang satu ini,
namanya juga Werewolf, ya memang harus dibuat brutal kayak gini.
SCORE
9/10
Seperti yang tertera dalam judulnya, episode spesial dari MCU ini memang
membawakan rasa yang spesial buat para penikmat Marvel.
Werewolf by Night berhasil membuktikan bahwa Marvel sekarang sudah bisa
keluar dari zona nyaman mereka. Tak hanya selalu membuat film
superhero yang ramah ditonton oleh keluarga, sekarang Marvel sudah
mulai bebas berekspansi seperti yang mereka lakukan dalam komiknya, salah satu
buktinya yaitu dengan munculnya Werewolf by Night ini yang
dipenuhi dengan adegan yang brutal, sangat jauh berbeda jika dibandingkan
dengan film Marvel lainnya.
Mungkin Werewolf by Night ini tidak akan cocok buat kalian yang sudah
terbiasa melihat film dengan template zona nyaman MCU sebelumnya. Akan tetapi,
buat saya penyuka film thriller slasher, Werewolf by Night ini
benar - benar menjadi sebuah episode spesial yang memanjakan mata.
TRAILER
***
Itulah pembahasan dari saya mengenai episode spesial dari Marvel yang
bertajuk Werewolf by Night. Sejak awal postingan episode spesial
ini saya bilang sebagai film yak, padahal sebenarnya saya nggak tahu apakah
ini benar - benar sebuah film atau bukan, soalnya durasinya hanya 50 menit,
dan kalo mau dibilang sebagai film pendek ya nggak bakal masuk juga. Buat
kalian yang tahu coba deh tulis di kolom komentar.
Perlu diingat bahwa semua isi postingan ini murni dari opini saya pribadi.
Maka dari itu, jika ada kritik ataupun saran silahkan jangan malu untuk
berkomentar.
Jangan lupa selalu kunjungi blog ini untuk mendapatkan info menarik seputar
film lainnya.
Terima kasih.