Mengapa Mayoritas Sekuel Lebih Jelek dari Film Pertamanya? Ini Dia 5 Alasannya

Mengapa Mayoritas Sekuel Lebih Jelek dari Film Pertamanya?

Terkadang cerita dalam sebuah film tak bisa diselesaikan hanya dalam satu film saja, untuk itulah muncul sebuah sekuel yang diharapkan bisa memberikan rasa puas kepada para penonton sekaligus melanjutkan kesuksesan dari film pertamanya. 

Akan tetapi, faktanya mayoritas sekuel film malah tampil lebih jelek dari film pertamanya. Contohnya saja seperti film Aliens (1986) yang dianggap tak mampu menandingi kualitas dari film Alien (1979)

Contoh lainnya yang masih cukup fresh yaitu film The Exorcist: Believer rilisan tahun 2023 lalu yang ceritanya malah kelihatan jauh lebih jelek jika dibandingkan dengan film The Exorcist yang rilis di tahun 1973.

Lantas, apa saja sih alasan yang membuat semua itu bisa terjadi? Berikut pembahasannya.


1. Ide Ceritanya Sudah Tidak Bisa Dikembangkan

Mayoritas sutradara dari film yang sukses tidak pernah memikirkan sebuah sekuel. Oleh karena itu, ide cerita yang diambil pasti akan dihabiskan dalam satu film saja.

Akan tetapi, karena filmnya sukses besar dan hype dari penonton sangat tinggi, maka tidak ada alasan lain untuk tidak membuatkan sekuelnya meski ide ceritanya sudah mentok.

Hasilnya? Sekuelnya pun hadir dengan cerita yang lebih mudah ditebak dan tak menghadirkan banyak kejutan kepada para penontonnya. 

Ada banyak sekuel film yang punya masalah seperti ini, salah satu contohnya yaitu The Godfather Part II yang menurut saya ceritanya terkesan biasa saja jika dibandingkan dengan film pertama The Godfather yang sangat masterpiece.


2. Hanya Mementingkan Profit

Salah satu tujuan dari pembuatan film memang untuk mendapatkan profit yang besar, tapi jika profit dijadikan prioritas utama, maka hasilnya akan jauh dari kata bagus.

Masalah itulah yang sering terjadi dalam pembuatan sekuel film. Mayoritas sekuel dibuat karena profit yang didapat dari film pertamanya sangat tinggi, dan karena alasan itu muncul lah sebuah sekuel yang diharapkan masih bisa mendapatkan profit yang sama.

Hasil akhirnya pun sudah bisa kalian tebak sendiri, film yang hanya berniat untuk mendapatkan profit saja pasti akan terlihat jauh lebih buruk jika dibandingkan dengan film yang murni dibuat dengan effort yang besar. 

Contoh sekuel film yang punya masalah ini yaitu The Exorcist: Believer yang tak lain hanya dibuat untuk cash grab dari kepopuleran film original The Exorcist yang rilis tahun 1973 silam.


3. Pergantian Sutradara

Sutradara adalah nahkoda dalam proses pembuatan film, sebab sutradara lah yang bertugas untuk memberikan arahan agar filmnya berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Normalnya, sebuah sekuel film pasti akan ditangani oleh sutradara yang sama dari film pertamanya. Tapi karena beberapa kondisi, orang yang ditunjuk menjadi sutradara dalam sekuel film malah berbeda, entah itu karena jarak pembuatan sekuelnya yang terlalu lama, atau karena sutradara dari film pertamanya tak ingin membuat sekuel, yang pada akhirnya membuat pihak produksi mencari orang lain untuk mengambil kursi sebagai sutradara.

Dikarenakan nahkodanya sudah berbeda, maka hasil akhirnya pun akan berbeda juga. Terkadang hasilnya malah jadi lebih jelek hanya karena sutradaranya berbeda, contohnya seperti film Aliens (1986) karya sutradara James Cameroon yang tak bisa sama sekali menandingi kesuksesan dari film original Alien (1979) karya Ridley Scott.


4. Ekspektasi Penonton yang Terlalu Tinggi

Penyebab gagalnya sekuel film bukan hanya berasal dari dalam produksinya saja, faktor dari luar produksi seperti terlalu tingginya ekspektasi yang diberikan oleh para penonton sebelum filmnya dirilis terkadang juga bisa bisa menjadi penyebab krusial mengapa sebuah sekuel bisa menjadi gagal total.

Terkadang karena film pertamanya sangat bagus, kita sebagai penonton cenderung menganggap bahwa dalam sekuelnya nanti kualitasnya tidak akan jauh berbeda.

Padahal, faktanya tidak segampang itu, pembuatan sekuel justru memiliki tantangan yang lebih besar karena dengan semakin tingginya ekspektasi yang diberikan, maka pressure yang ada juga semakin besar.

Maka dari itu, banyak sekuel film yang sebenarnya tampil cukup bagus, tapi masih terkesan mengecewakan karena ekspektasi yang kita berikan terhadap sekuel tersebut terlalu tinggi.

Contohnya saja bisa kalian lihat di film Gladiator II yang baru rilis tahun 2024 lalu. Sebenarnya sekuel dari film Gladiator tersebut masih seru buat ditonton, tapi karena mayoritas para penontonnya berekspektasi terlalu tinggi sebelum filmnya rilis, akhirnya Gladiator II malah di cap sebagai sebuah sekuel yang tergolong biasa saja, bahkan tak sedikit juga orang yang melabelinya sebagai sebuah sekuel yang gagal. 


5. Bayang - Bayang Kesuksesan Film Pertamanya Terlalu Besar

Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, penyebab utama gagalnya sebuah sekuel sebenarnya ada pada kesuksesan dari film pertamanya yang sudah terlalu sulit untuk disaingi.

Kesuksesan film yang pertama secara otomatis akan menaikkan standar dan kualitas dalam pembuatan sekuel, ekspektasi dari para penonton pun ikut naik pesat, begitu juga dengan naiknya budget yang dibutuhkan hanya untuk membuat sekuel tersebut tampak lebih bagus dari film pertamanya.

Akan tetapi, terlepas dari semua faktor itu, mayoritas sekuel film masih dikatakan gagal karena satu alasan simple, yaitu karena tidak bisa menyamai popularitas dari film pertamanya. Mau semewah apapun sekuelnya, kalau hasilnya nggak se-ikonik film yang pertama, maka film tersebut akan dikategorikan sebagai sebuah sekuel yang gagal.

Contohnya bisa kalian lihat di film Jaws 2 karya sutradara Jeannot Szwarc yang rilis di tahun 1978. Menurut saya film Jaws 2 ini sebenarnya masih tak kalah bagusnya dengan film Jaws karya sutradara Steven Spielberg yang rilis 3 tahun lebih awal. 

Hanya karena para hiu yang muncul di film Jaws 2 kelihatan lebih pintar, banyak orang akhirnya melabeli Jaws 2 sebagai sebuah sekuel yang gagal.

***

Sekian pembahasan dari saya mengenai 5 alasan utama mengapa sekuel film lebih jelek dari film pertamanya

Apabila ada dari kalian yang ingin memberikan tambahan silahkan langsung tulis saja di kolom komentar.

Jangan lupa selalu kunjungi blog Film Corner untuk mendapatkan informasi menarik seputar film ataupun series lainnya.

Terima kasih.

Dava

Hanya seorang manusia biasa yang hobi nonton film dan main game

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form