Video trailer yang bagus memang bakal menarik audiens yang
banyak, sebab memang itulah fungsi utama dari dirilisnya sebuah
trailer, buat narik lebih banyak calon penonton.
Akan tetapi, gimana jadinya jika waktu rilis filmnya malah mengecewakan?
Salah satu contohnya ya bisa kalian lihat lewat film yang akan saya bahas
ini.
Jujur saja awalnya saya tahu film ini juga dari video trailer di
Youtube. Di video yang berdurasi 1:13 itu, saya berhasil
dibuat ngeri sekaligus penasaran tentang sebuah sosok misterius yang duduk
di halaman rumah, tepat seperti judul filmnya.
Iringan suara monolog-nya yang seram + penuh dengan misteri, ditambah
lagi dengan tidak adanya satu clue pun mengenai alur film yang ditampilkan
lewat trailer tersebut semakin membuat saya penasaran.
Sebenarnya ceritanya tentang apa sih? Siapa wanita seram yang duduk di
halaman rumah?
Beragam misteri itulah yang akhirnya membuat saya tertarik buat nonton
filmnya, berharap hasilnya bakal bagus kayak trailer-nya. Tapi,
nampaknya ekspektasi saya itu terlalu tinggi.
The Woman in the Yard merupakan film karya sutradara Jaume
Collet-Serra yang rilis pada tanggal 28 Maret 2025 lalu. Film ini
mengisahkan tentang seorang ibu bernama Ramona (Danielle Deadwyler) beserta
kedua anaknya, Taylor (Peyton Jackson) dan Annie (Estella Kahiha), yang
tinggal di sebuah rumah yang dikelilingi oleh taman bunga Iris.
Pada awalnya mereka hidup dengan bahagia disana, sampai pada suatu ketika
suami Ramona, David (Russell Hornsby), meninggal dunia akibat kecelakaan
mobil.
Ramona yang meski berhasil selamat, harus mendapati kenyataan pahit bahwa
kakinya telah rusak parah, sehingga dia sekarang harus merawat kedua anaknya
sembari menahan sakit di kakinya.
Dikala dukanya masih belum reda, Ramona harus mendapatkan teror lain saat
seorang wanita misterius mulai terlihat duduk di halamannya. Sosok misterius
itu muncul secara tiba - tiba, tak bergerak, namun keberadaannya membuat
Ramona dan kedua orang anaknya merasa ketakukan.
Jujur saja film ini sebenarnya sudah terlihat tidak meyakinkan sejak awal.
Filmnya dimulai dengan fase yang lambat, menampilkan rutinitas pagi antara
Ramona dan kedua anaknya yang tidak berjalan dengan harmonis entah kenapa
alasannya.
Mungkin akan terlihat masuk akal jika ada sedikit
scene flashback tentang keharmonisan antara Ramona dengan kedua
anaknya sebelum David meninggal, biar lebih kelihatan
kalau Ramona itu berubah drastis karena suaminya meninggal,
nggak yang tiba - tiba cemberut tanpa sebab hanya karena sarapan buatan
Taylor dicampur dengan Doritos. Tingkahnya bener - bener kayak cewek
lagi PMS.
Keberadaan sosok wanita misterius yang duduk di halaman itu pun ternyata
nggak terlalu signifikan. Saya nggak bakal ngasih tau terlalu banyak tentang
dia karena bakalan spoiler. Yang pasti sosoknya nggak terlalu
berdampak besar juga ke cerita.
Satu hal yang sangat menarik dari sosok itu adalah dari cara dia meneror
Ramona dan kedua anaknya yang menggunakan bayangan. Konsep
poltergeist dari sosok itu sangat unik karena dia bisa
menggerakkan setiap barang melalui bayangan dari benda tersebut.
Jadi, selama ada bayangan disitu, kalian tidak akan bisa merasa aman
darinya.
Pendekatan yang diambil sebenarnya cukup menarik. Saya suka dengan misteri
identitas asli dari sosok perempuan bergaun hitam itu yang tetap disimpan
sampai akhir, membiarkan penontonnya sendiri yang menafsirkan, tapi ya gitu
doang, gaada lagi yang bisa di kulik lagi dari sosok itu.
Sosok perempuan bergaun hitam itu seolah hanya menampilkan pergulatan batin
Ramona yang ingin menyerah setelah kehilangan suaminya, tapi dia juga ingin
tetap bertahan demi kedua anaknya.
Inti ceritanya sebenarnya menarik, tapi karena dialognya cringe,
ditambah lagi dengan kualitas aktingnya yang jelek bikin film ini kelihatan
bosenin. Ramona yang jadi tokoh utama pun nggak banyak membantu, mayoritas
penampilannya hanya di isi dengan adegan marah - marah doang tanpa alasan
yang jelas.
Nggak ada satu pun scene dimana dia kelihatan bahagia bersama anak -
anaknya. Full depresi sejak awal lah pokoknya, berharap bakal dapet
empati dari penonton, but no, it doesn't work like that.
Elemen horor di film ini digunakan untuk mengeksplorasi isu kesehatan
mental, khususnya depresi dan keinginan untuk mengakhiri hidup. Mirip -
mirip lah dengan film The Babadook, di mana genre horor-nya
digunakan sebagai metafora untuk menggambarkan sebuah trauma dan kesedihan .
SCORE
4/10
The Woman in the Yard sebenarnya memiliki makna yang cukup dalam,
mengenai pergolakan batin seorang ibu yang ingin mengakhiri hidup tapi harus
bertahan demi anak - anaknya.
Namun karena eksekusinya jauh dari kata bagus, film ini akhirnya malah
kelihatan boring dan membosankan.
Genre horor yang coba ditampilkan juga tak membantu banyak,
misterinya tak begitu kuat, malah ditambah dengan ending-nya yang dibikin
nggantung bikin film ini kelihatan ngalor - ngidul tanpa arah yang jelas.
Apakah film ini recommended buat kalian tonton? Ya jelas nggak
lah.
Ini film kastanya sama kayak mayoritas film horor indo yang jualan thread
viral doang tapi isinya chiki, nah bedanya di film ini jualannya
trailer doang yang kelihatan ngeri, tapi hasilnya tetap aja bikin
ngantuk.
TRAILER
***
Sekian review dari saya mengenai film
The Woman in the Yard (2025).
Jika ada dari kalian yang memiliki pendapat lain mengenai film ini silahkan
langsung aja tulis di kolom komentar.
Jangan lupa selalu kunjungi blog
Film Corner
untuk mendapatkan konten menarik seputar film dan series lainnya.
Terima kasih.