Dua saudara kembar identik ini lagi - lagi bikin gebrakan besar di film horor, siapa lagi kalau bukan Danny dan Michael Philippou.
Mereka adalah orang yang menjadi otak dibalik suksesnya film
Talk to Me, dan di tahun 2025 ini mereka bikin film horor baru lagi
dibawah naungan A24 yang berjudul Bring Her Back.
Buat kalian yang nggak tahu siapa itu Danny dan Michael Philippou, mereka
adalah saudara kembar identik asal Australia yang pada mulanya mengawali karir
mereka di Youtube dengan membuat video skets berdurasi pendek
(mayoritasnya parodi) kurang lebih 12 tahun lalu.
Kayaknya mereka nggak puas hanya bikin video Youtube doang, makanya di
tahun 2022 lalu 2 bersaudara itu memulai debut sebagai sutradara lewat film
horor Talk To Me,
And you know what?
Talk To Me jadi film yang booming banget. Bahkan sampe jadi
standar buat film horor modern, baik itu dari segi cerita, ataupun dari
kualitas cinematografinya.
Film horor yang nggak hanya mainin jumpscare doang, tapi juga mainin
mental dan psikis para penontonnya.
Nah, buat film Bring Her Back ini sebenarnya saya tak memiliki
banyak ekspektasi sebelum menontonnya, mungkin karena video trailer-nya
juga yang dibuat semisterius mungkin, sehingga saya nggak bisa nebak mau
dibawa kemana arah ceritanya, and I like that.
Seharusnya trailer film tuh emang kayak begini, dibuat misterius dan minim
spoiler biar waktu nonton elemen kejutannya masih tetap terbungkus
dengan rapi.
Dan yah, berawal dari tanpa ekspektasi, tapi saat kelar nonton, saya
cuma bisa bilang, IT'S F*CKING AWESOME.
Tapi sebelum masuk ke review-nya, mari kita bahas sinopsisnya dulu
sedikit.
SINOPSIS FILM
Bring Her Back mengisahkan tentang saudara tiri bernama Andy (Billy
Barratt) dan Piper (Sora Wong) yang menjalani kehidupan baru setelah ayah
mereka meninggal di kamar mandi.
Tak seperti remaja pada umumnya, Piper memiliki penyakit tunanetra parsial,
sehingga kakaknya, Andy, selalu memberikan perhatian lebih kepadanya.
Sepeninggalan sang ayah, Piper dan Andy tak memiliki satu pun keluarga lagi.
Yang pada akhirnya mereka di adopsi oleh seorang konselor profesional bernama
Laura (Sally Hawkins).
Mulai dari situlah kehidupan Andy dan Piper mulai berubah, sebab tanpa mereka
ketahui ternyata Laura menyimpan duka yang sangat mendalam terhadap anaknya
yang telah mati.
PROS
Premis ceritanya sih simple, nyeritain sepasang kakak adik yang diasuh sama
ibu tiri baru mereka.
Tapi dari premis yang simple itu ada banyak sekali misteri yang dibangun,
mulai dari munculnya anak bernama Oliver yang tingkahnya aneh, mental dari
Laura sebagai ibu tiri yang tak stabil (kadang perhatian banget, tapi kadang
juga random tingkahnya).
Pokoknya banyak banget deh kejutan dalam filmnya yang nanti bakal kalian
temuin waktu nonton.
Dan untungnya, aktor dan aktris yang main di film ini bisa mengeksekusi tiap
karakternya dengan bagus. Saya kasih big applause buat Billy Barratt dan Sora
Wong yang meranin Andy dan Piper, sebab bonding yang mereka tampilin
sebagai kakak adik di film ini terasa sangat nyata dan menyentuh.
Kalian bahkan bisa merasakannya sendiri bagaimana hangatnya kasih sayang dari
Andy kepada Piper di sepanjang film, meski kehidupan mereka mereka tak pernah
berjalan manis.
Sara Wong yang berperan sebagai Piper tampil dengan sangat
masterclass di film ini. Padahal, menariknya dia baru melakukan debut
pertama sebagai aktris film, tapi entah gimana caranya dia bisa ngeksekusi
karakter yang kompleks kayak Piper dengan perfect tanpa celah.
Sally Hawkins yang jadi Laura juga nggak kalah bagusnya. Karakternya berhasil
tampil secara misterius sejak awal film, meski sebenarnya porsi dia tampil di
layar sangat banyak. Tapi tetap saja, penonton masih dibuat buram tentang apa
tujuan dia sebenarnya. Baru nanti di penghujung akhir filmnya ketahuan semua,
dan yap, it's pretty impressive.
Saya suka bagaimana film ini menampilkan karakter villain yang tampak seperti
manusia pada umumnya, nggak yang kebal dari pukulan sampe gak mati -
mati.
Konsep kayak gitu gak berlaku disini, Laura ya tampil selayaknya ibu tiri yang
berduka karena kehilangan anak, sesekali dia emang tampak gila, tapi
tingkahnya sangat masuk akal, bisa kena luka juga, bahkan dia kadang merasa
ragu juga buat ngelukain orang lain karena jiwa keibuannya yang masih melekat.
CONS
Kelemahan film ini mungkin hanya satu doang, dan itu cukup sepele, yaitu seputar proses ritualnya yang masih sangat buram.
Nggak ada konsekuensi yang tampak kalau ritualnya gagal atau tidak sesuai
dengan rencana.
Terus detail mengenai iblisnya pun nggak dikasih tau, intinya dia cuma bisa
mindahin jiwa orang doang dan itu masih kurang memuaskan buat saya.
Masih debatable lah sebenarnya, tapi kalau dibuat misterius kayak gini
pun gak masalah. Kita sebagai penonton malah bisa berdiskusi sendiri mengenai
detail ritual yang dijalankan oleh Laura di film ini.
Kurangnya detail mengenai ritual itu justru membuka ruang yang lebar buat
munculnya sekuel. Tapi menurutku mending udah tamat gini aja sih, udah bagus
banget kok ending-nya.
SCORE
9/10
Nggak diragukan lagi kalau Bring Her Back bakal jadi salah satu film
horor favorit saya tahun ini, udah fiks no debat.
Buat kalian yang mau nonton, langsung gas aja, udah saya jamin bagus kok
filmnya.
Tapi, perlu diinget nih kalau Bring Her Back ini punya rating umur yang
tinggi banget, 21+ kalo nggak salah, soalnya ada banyak banget adegan yang
pasti bikin kalian ngilu, khususnya di scene waktu Oliver lagi ngemil, dijamin
bikin merinding sampe tutup mata.
Pastiin aja umur kalian mencukupi dulu kalo mau nonton, sama siapin mental
juga ehehehe.
TRAILER
***
Sekian review film Bring Her Back (2025) dari saya. Jika ada dari
kalian yang memiliki opini lain seputar film ini silahkan langsung tulis saja
di kolom komentar.
Jangan lupa selalu kunjungi blog
Film Corner untuk mendapatkan informasi menarik seputar film dan series lainnya.
Terima kasih.