Video game dan film merupakan 2 hal yang jauh berbeda, namun keduanya saling berhubungan erat. Buktinya, sekarang ada banyak sekali adaptasi entah itu film ataupun series yang mengambil cerita dan karakter dari sebuah video game.
  Hasilnya? Banyak yang telah sukses besar, tapi banyak juga yang gagal karena
  tidak bisa memenuhi ekspektasi para penontonnya. Mayoritas kegagalan tersebut
  salah satunya yaitu karena pihak developer tidak ikut andil dalam proses
  pembuatan film ataupun series dari adaptasi video game mereka.
  Untunglah RIOT tidak berpikir demikian. Developer dari game
  League of Legends tersebut memberikan pengawasan penuh di sepanjang
  pembuatan series Arcane, sehingga wajar jika series ini berhasil sukses besar.
  Series ini sepenuhnya akan menceritakan kisah tentang 2 orang saudari, Jinx
  dan Vi, yang hidup di tengah - tengah konflik antara kota Piltover dan Zaun.
  Keduanya merupakan saudara kandung yang diasuh oleh seorang penjaga bar
  bernama Vander.
  Vi dikenal sebagai seorang gadis yang tomboy, dia sangat lihai berkelahi
  dengan mengandalkan skill tinjunya yang kuat. Sementara itu, Powder, nama
  sebelum dia berubah menjadi Jinx, merupakan seorang gadis yang lugu dan
  penakut. Tak seperti kakaknya yang serba bisa, Powder lebih terlihat seperti
  seorang pengecut, dia sering melakukan hal yang ceroboh, yang pada akhirnya
  semuanya dilimpahkannya kepada Vi.
  Meskipun begitu, Vi tetap menyayangi adiknya, dia menganggap bahwa Powder itu
  istimewa dan tidak ada duanya. Hubungan antara Vi dan Powder memang menjadi
  salah satu bagian yang paling menarik dari series ini, kalian sebagai penonton
  dibuat seakan ikut menyaksikan setiap penderitaan yang dialami oleh Vi dan
  Powder.
  Series ini juga menjelaskan dengan cukup detail tentang konflik yang dialami
  oleh kota Piltover dan Zaun. Piltover digambarkan sebagai sebuah kota yang
  megah dan indah, pembangunannya pun sangat maju sebab ada banyak sekali
  ilmuwan yang setiap tahunnya memberikan inovasi dan terobosan baru. 
  Berbeda jauh dengan Piltover, Zaun merupakan kota bawah tanah yang beracun dan
  tidak terurus. Mayoritas orang yang tinggal di kota ini sangat miskin,
  sehingga mau tidak mau mereka harus melakukan berbagai transaksi ilegal untuk
  mendapatkan uang dan bertahan hidup. Di kota Zaun inilah Powder dan Vi
  dibesarkan.
  Perbedaan nasib yang jauh antara kedua kota tersebut membuat mereka sering
  berkonflik satu sama lain. Rakyat dari kota Zaun sering dituduh melakukan
  berbagai pencurian yang ada di kota Piltover, namun perlakuan rakyat Piltover
  yang keras dan kejam membuat rakyat Zaun marah menyerang balik. Berbagai
  konflik tersebut terus terjadi dan tidak ada habisnya. Tak ada satu pun jalan
  tengah bagi keduanya.
  Hal tersebut juga yang nantinya akan mempengaruhi hubungan dari Vi dan Powder,
  mereka yang awalnya ditampilkan sebagai seorang kakak adik yang saling
  menyayangi pada akhirnya harus saling bertarung satu sama lain dikarenakan
  keyakinan dan jati diri.
  Series ini begitu menonjolkan plot ceritanya yang penuh dengan kejutan. Tidak
  punya banyak plot twist, tapi tetap bisa memuaskan para penontonnya. 
  Style animasinya juga patut diacungi jempol. Saya sangat suka bagaimana
  penggambaran dari tiap karakter yang dibuat realistis tapi masih terlihat
  kartunis di waktu yang bersamaan. Tak seperti series adaptasi anime lainnya
  yang sepenuhnya dipoles dengan grafis 2D, Arcane memadukan efek CGI dan 2D
  secara bersamaan sehingga gerakan dari tiap karakternya terasa lebih realistis
  dan enak dipandang. 
  Jarang sekali rasanya mendapatkan series animasi dengan grafis sebagus ini,
  dan perasaan itu juga yang pada akhirnya membuat saya betah menonton Arcane
  sampai akhir.
  Oiya, cerita dalam series ini juga tidak terlalu menampilkan elemen dalam
  game League of Legends. Jadi, buat kalian tidak pernah memainkan game
  League of Legends pun kalian masih tetap bisa menikmati alur ceritanya.
  Kalau kalian udah main game League of Legends pun kalian juga bakal
  makin menikmati karena ada banyak sekali hero yang tampil sebagai karakter
  penting dalam series ini.
  RIOT nampaknya benar - benar serius saat pengerjaannya, sebab Arcane berhasil
  tampil dengan sangat sempurna bagi saya, baik itu dalam segi karakter, efek,
  plot cerita, all perfect.
  Buat kalian yang penasaran langsung aja coba deh nonton di Netflix.
  Tonton aja dulu 3 episode awal, saya jamin kalian bakal nagih buat nonton
  episode berikutnya sampe kelar.
TRAILER
SCORE
9/10
  Skor 9 rasanya pantas bagi Arcane berkat berbagai keunggulan yang berhasil
  ditonjolkannya. Begitu banyaknya potensi yang berhasil ditampilkan dalam
  season pertamanya membuat saya penasaran bagaimana kelanjutan cerita dari
  series ini.
  Semoga saja RIOT segera merilis season keduanya, walaupun sepertinya itu
  mustahil soalnya RIOT udah bilang kalau season keduanya nggak bakal rilis
  dalam waktu dekat.
  Buat kalian yang udah nonton series ini silahkan langsung saja tulis pendapat
  kalian di kolom komentar.
  Jangan lupa selalu kunjungi blog ini untuk mendapatkan update review film dan
  series lainnya.
Terima kasih.
