Review Y2K (2024), Film Slasher Komedi kok Garing Gini?

Review Film Y2K

Kirain film - film garapan A24 bakalan perfect di 2024, soalnya dalam setahun itu mayoritas filmnya menarik buat kalian tonton, mulai dari Maxxine, Civil War, A Different Man, dan Heretic yang menurut saya semuanya benar - benar memuaskan.

Tapi, entah kenapa waktu mau ganti tahun malah muncul nih satu film dari A24 yang malah jeleknya nggak karuan. Seperti yang udah kalian lihat di judul, film yang saya maksud yaitu Y2K karya Kyle Mooney yang baru pertama kali menjalani debutnya sebagai sutradara.

Filmnya sih sebenarnya punya konsep yang menarik, mengisahkan tentang Eli (Jaeden Martell) yang ingin mendapatkan pacar waktu merayakan tahun baru 2000. Dibantu oleh Danny (Julian Dennison) yang merupakan teman dekatnya, Eli pun mencoba mendekati gadis paling populer di sekolahnya meski dia tahu bahwa kemungkinan untuk mendapatkannya sangat kecil karena dia hanyalah seorang pecundang yang tak memiliki banyak teman.

Akan tetapi, nampaknya masalahnya tak hanya berhenti begitu saja, karena tepat saat malam pergantian tahun seluruh barang - barang elektronik mendadak memiliki kesadaran dan mulai menyerang setiap manusia yang ada di dekatnya.

Sekali lagi, konsep ceritanya sebenarnya menarik, tapi sayang eksekusinya malah berantakan nggak karuan. Saya penasaran sebenarnya apa sih yang dipikirkan oleh Kyle Mooney saat membuat film ini? Apakah niat awalnya emang mau dibikin full komedi tapi nggak di acc, atau emang sejak awal konsepnya beneran kayak begini? Entah lah mana yang benar, yang pasti hasil akhirnya benar - benar berantakan. 

Padahal, di bagian paruh awalnya film ini tampak sangat menjanjikan berkat lawakan dari Danny yang cukup lucu. Tapi sayangnya, Danny malah dibikin meninggal sia - sia begitu saja di tengah film, dan setelah itu baru kelihatan jelas kalau pemeran yang lain sama sekali nggak bisa ngelawak. 

Kelihatan njomplang aja gitu, genre komedi yang udah kelihatan solid di awal malah dirusak sendiri karena karakter yang paling ngelawak dimatiin duluan.

Hadirnya Jaeden Martell sebagai karakter utama di film ini juga nggak bisa menolong banyak. Dia seolah hanya digunakan sebagai bahan promosi saja, karena kualitas aktingnya disini bener - bener nggak kelihatan, beda jauh dah kalo dibandingin sama Julian Dennison sebagai Danny yang menurut saya lebih berkesan meski dia hanya tampil di 20 menit pertama doang.

Kalau ceritanya masih oke sih keknya masih bisa selamat ini film. Masalahnya, alur ceritanya juga berantakan entah kemana. Nggak ada satu pun konflik intens yang tersaji di sepanjang film ini berlangsung. Bener - bener seboring itu sampai ngantuk saya nontonnya.

Untung aja Kyle Mooney cukup niat dalam nampilin latar waktunya, mulai dari tren musik hip - hop, blog, email, karset CD, bener - bener dibikin nostalgia dah pokoknya.

Saking niatnya ngasih momen nostalgia, film ini juga nampilin salah satu band yang terkenal di era itu, siapa lagi kalau bukan Fred Durst yang merupakan vokalis dari Limp Bizkit. Anak tahun 2000-an udah pasti kenal lah sama musik - musiknya yang kala itu nongol dimana - mana. Nggak se-terkenal Eminem, tapi tetep jadi salah satu band paling OG yang masih aktif sampai sekarang.


SCORE

3/10

Score 3 saya berikan buat totalitas yang diberikan oleh Kyle Mooney dalam menampilkan latar waktunya yang seolah beneran diambil dari tahun 1999-an. Selain hal itu keknya udah nggak ada lagi yang bisa diapresiasi dari film ini, aktingnya ancur, ceritanya ancur, ending filmnya juga nggak kalah ancurnya. 

Yaa walaupun sutradaranya masih debutan sih, tapi kan tetep aja itu nggak bisa dijadiin alasan kenapa filmnya bisa ancur kayak gini. Dari segi produksinya aja udah kelihatan kok kalau niat banget, kualitas sinematografinya juga udah bagus, harusnya hasilnya bisa jauh lebih baik dari ini.

Kalau kalian nanya film ini worth it ditonton apa nggak, udah pasti jawabannya "TIDAK". Kalau nyari film komedi doang mah tahun 2024 udah banyak film komedi dari Indonesia yang punya kualitas jauh lebih bagus dari ini, jadi ya kalau saran saya mending kalian skip aja film Y2K ini. Simpen aja waktu kalian buat nonton film lainnya.


TRAILER


***

Sekian review film Y2K (2024) dari saya. Perlu diingat bahwa postingan ini hanya berasal dari opini saya pribadi saja. 

Oleh karena itu, jika mungkin ada dari kalian yang punya opini berbeda mengenai film ini silahkan langsung saja beritahu saya lewat kolom komentar.

Jangan lupa selalu kunjungi blog Film Corner untuk mendapatkan informasi seputar review film dan series lainnya.

Terima kasih.

Dava

Hanya seorang manusia biasa yang hobi nonton film dan main game

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form