Semakin kesini, rasanya perkembangan industri film semakin menarik saja untuk disaksikan. Setiap tahunnya ada saja film dengan konsep baru yang bermunculan, salah satu contohnya ya film yang akan saya bahas dalam postingan ini. Seperti yang telah kalian baca di judul, film tersebut yaitu The Animal Kingdom yang rilis perdana di Prancis pada 4 Oktober lalu.
The Animal Kingdom merupakan film drama keluarga karya Thomas Cailley,
sutradara asal Prancis yang sebelumnya dikenal dari
Love at First Fight yang rilis di tahun 2014 silam.
The Animal Kingdom mengisahkan tentang sebuah keluarga yang terdiri
dari seorang ayah, Francois (Romain Duris), dan anak semata wayangnya, Emile
(Paul Kircher), yang harus bertahan hidup di tengah wabah mutanisasi yang
sedang melanda.
Wabah tersebut secara perlahan mengubah manusia menjadi seekor hewan. Tak ada
yang tahu pasti bagaimana asal mulanya, tapi wabah tersebut dengan cepat
menyebar ke seluruh dunia dan menginfeksi banyak orang. Ibu Emile yang bernama
Lana adalah salah satu korbannya. Secara perlahan dia berubah menjadi seekor
Kungkang dan mulai menyerang anaknya sendiri tanpa sebab yang jelas.
Semenjak peristiwa itu pun Lana direhabilitasi di sebuah fasilitas pemerintah,
disana dia mendapatkan perawatan intensif, meski masih belum ada satu pun obat
yang dapat menyembuhkan penyakit mutasi tersebut.
Setelah kondisinya kian membaik, dokter pun memberikan saran bahwa Lana harus
dipindahkan ke sebuah sektor yang dibuat khusus untuk menampung para mutan
tersebut. Namun sayangnya, di tengah perjalanan mobil yang ditugaskan untuk
mengangkut para mutan itu malah mengalami kecelakaan, membuat para mutan yang
menjadi muatannya berlarian ke segala arah.
Khawatir akan kondisi ibunya, Emile dan Francois pun mulai melakukan
pencarian. Terdengar nekat memang, namun hanya itulah satu - satunya cara yang
dapat mereka lakukan mengingat pihak polisi sudah menghentikan proses
pencarian.
Di sepanjang durasinya, film ini memang hanya berfokus pada keluarga Francois
saja. Saya sebagai penonton seolah - olah ikut menjadi anggota keluarga
Francois, karena sejak awal pendalaman karakter dari Francois dan Emile memang
sangat terasa dalam. Konflik yang disajikan pun sebenarnya tidak terlalu
kompleks, hanya memperbicangkan tentang usaha mereka berdua dalam menemukan
Lana yang telah berubah menjadi mutan dan malah hilang di tengah hutan.
Meski mutannya jarang muncul, harus diakui bahwa konsep mutanisasi di film ini
sudah sangat bagus. Mulai dari grafis CGI-nya yang oke, akting dari
para karakter yang telah menjadi mutan juga tidak buruk, khususnya pada
karakter Fix yang menurut saya menjadi mutan paling memorable di film
ini.
Penampilannya sebagai mutan burung yang lengkap dengan sayap yang tumbuh di
kedua lengannya terasa enak untuk dilihat. Ditambah lagi, dengan suaranya yang
sangat mirip dengan burung membuat penampilannya makin sulit untuk dilupakan.
Akting dari Romain Duris sebagai Francois juga tidak kalah bagusnya. Dia
berhasil tampil sebagai sosok ayah yang tegas, yang akan melakukan segala cara
demi membuat keluarganya bahagia.
Mutanisasi dalam film ini secara tidak langsung mengajarkan bahwa umat manusia
seharusnya bisa hidup berdampingan dengan hewan. Meski ada beberapa jenis
hewan yang bisa mengancam nyawa manusia, namun umat manusia tetap tidak berhak
untuk membunuh mereka tanpa alasan yang jelas, karena para hewan sejatinya
juga makhluk hidup, sama seperti kita sebagai manusia.
Dengan durasinya yang tergolong lama, alurnya memang terasa sangat lambat,
khususnya di paruh awalnya yang saya rasa dibuat terlalu bertele - tele, jadi
agak ngantuk waktu nonton, tapi untungnya waktu ending konfliknya cukup
seru, nih mata jadi seger lagi buat ngelarin nonton.
Sayangnya, Paul Kircher yang berperan sebagai Emile kurang tampil dengan baik,
dialog dan ekspresinya masih kaku sehingga bikin filmnya tambah boring, tapi
secara keseluruhan The Animal Kingdom ini masih jadi salah satu film
yang worth it buat kalian tonton kok, nggak usah berekspektasi banyak -
banyak aja sebelum nonton biar nggak kecewa.
SCORE
6/10
Konsep mutanisasi manusia yang secara perlahan berubah menjadi hewan memang
menjadi tema yang cukup menarik, dan film ini saya rasa sudah cukup berhasil
dalam menerapkan konsepnya, meski masih ada banyak sekali potensi yang belum
dimaksimalkan.
Jika kalian menyukai film drama keluarga dengan cerita yang unik, The Animal
Kingdom ini dapat menjadi film rekomendasi yang cocok buat kalian tonton. Tapi
jika kalian tidak suka dengan film yang pelan dan punya cerita yang kurang
berbobot, saran saya mending nyari film yang lain aja.
TRAILER
***
Sekian review film The Animal Kingdom (2023) dari saya.
Perlu diingat bahwa seluruh isi dari postingan ini hanya berasal dari opini
saya pribadi. Oleh karena itu, jika ada dari kalian yang ingin memberikan
tambahan silahkan langsung tulis saja di kolom komentar.
Jangan lupa selalu kunjungi
blog ini
untuk mendapatkan informasi menarik seputar
film
dan
series
lainnya.
Terima kasih.