Review The Marsh King's Daughter (2023), Film Thriller Kriminal yang Kurang Nendang

Review Film The Marsh King's Daughter (2023)

The Marsh King's Daughter
merupakan sebuah film yang mengadaptasi kisah dari novel berjudul sama karya Karen Dionne yang rilis di tahun 2017 lalu. Kala itu, The Marsh King's Daughter dipilih oleh Library Journal sebagai novel thriller terbaik di sepanjang tahun 2017.

Dengan prestasi sebesar itu, wajar jika akhirnya di tahun 2023 ini cerita dari novel tersebut diadaptasikan ke dalam bentuk film. Disutradarai oleh Neil Burger yang juga merupakan sutradara dari film Divergent, yang pada akhirnya membuat saya berekspektasi tinggi kepada film ini. Terlebih lagi, karena film ini mengadaptasi dari sebuah novel, jadi dari segi ceritanya seharusnya tidak ada masalah sama sekali. Yakali udah ngadaptasi novel thriller terbaik masak ceritanya masih amburadul, kan nggak mungkin.

The Marsh King's Daughter mengisahkan tentang seorang perempuan bernama Helena (Daisy Ridley) yang harus berjuang menghadapi bayang - bayang dari kehidupan masa kecilnya yang kelam. Gimana nggak kelam coba, selama 12 tahun lamanya Helena dan Ibunya disekap oleh Jacob Holbrook (Ben Mendelsohn) yang merupakan ayahnya sendiri di tengah hutan yang letaknya sangat jauh dari pemukiman manusia.

Lebih parahnya lagi, selama 12 tahun itu Helena ternyata tidak menyadari bahwa dia sebenarnya sedang ditawan oleh ayahnya sendiri. Sejauh yang dia tahu, ayahnya selalu berperilaku baik kepadanya, selama ini dia diajari bagaimana caranya bertahan hidup dan berburu di tengah hutan, menandakan bahwa ayahnya memang sangat memperdulikannya.

Akan tetapi, Ibu Helena memiliki sudut pandang yang jauh berbeda. Tak seperti Helena yang polos, Ibunya sudah tahu betul bahwa selama ini dia ditawan oleh suaminya sendiri. Berbagai cara pun sudah coba dilakukannya untuk melarikan diri, namun sayangnya semuanya berhasil digagalkan

Barulah di suatu hari saat Jacob sedang pergi berburu, secara mengejutkan terdapat seorang pengendara ATV yang sedang terdampar dan secara tidak sengaja menemui keberadaan mereka. Melihat adanya kesempatan untuk melarikan diri, Ibu Helena pun langsung meminta tolong kepada pengendara ATV itu untuk membawanya dan Helena pergi keluar dari area hutan. Helena yang kebingungan tidak mau diajak pergi, dia masih ingin tinggal di tempat itu bersama ayahnya. Tanpa berpikir panjang, Ibu Helena pun mau tidak mau harus menggunakan cara kekerasan dengan memukulkan batu ke kepala Helena agar dia pingsan dan bisa dibawa pergi.

Bagian paruh awal dari film ini memang sangat mengesankan, ceritanya berjalan dengan pelan namun berhasil memberikan kesan yang dalam. Salah satu contohnya bisa kalian lihat saat Jacob mengajari Helena bagaimana cara berburu. Dengan penuh kesabaran, Jacob menguji keterampilan berburu Helena dengan memberikan beberapa pertanyaan, seperti apakah Rusa yang mereka incar sedang berjalan atau berlari? Kemana kah arah pergi Rusa itu? Dan mengapa Rusa itu pergi menjauh dari mereka? Semuanya ditanyakan oleh Jacob dan ternyata Helena bisa menjawabnya dengan tepat, menandakan bahwa hubungan ayah dan anak yang terjalin memang sangat dekat.

Setelah sang ayah berhasil ditangkap, Helena dan Ibunya pun menjalani kehidupan normal seperti manusia pada umumnya. Akan tetapi, luka masa kecilnya kembali muncul berpuluh - puluh tahun kemudian saat mendengar kabar bahwa ayahnya berhasil melarikan diri saat akan dipindahkan. Helena pun langsung teringat kembali kejadian saat ayahnya akan ditangkap. Dia dulu sempat bilang bahwa suatu hari nanti dia akan mencari Helena.

Khawatir kehidupannya kembali diusik oleh sang ayah, Helena akhirnya harus berjuang sendirian untuk mencari jalan keluarnya, meski jalan keluar yang dia putuskan nantinya mungkin tidak akan disukai oleh ayahnya.

Secara keseluruhan, The Marsh King's Daughter memang menyajikan cerita yang cukup menarik. Saya suka sudut pandang yang diambil, yaitu melalui sudut pandang Helena yang memang dari awal tidak tahu bahwa ayahnya ternyata merupakan seorang kriminal. Chemistry antar keduanya yang dibangun di paruh awal film ini berjalan berhasil membuat rasa simpati saya dicampur aduk, rasanya kasihan aja gitu waktu adegan ayahnya ditangkep, tapi nanti di bagian akhir dijelasin bagaimana sifat asli dari ayahnya yang ternyata berbanding terbalik dari yang terlihat di awal film.

Jika saja film ini tidak memiliki beberapa detail yang buruk, pasti ratingnya bisa lebih tinggi lagi. Salah satu detail buruknya terlihat di adegan saat Helena dan ayahnya jatuh dari tebing. Sesaat sebelum jatuh terlihat jelas bahwa kedua tangan Helena masih terikat borgol, namun entah mengapa borgol tersebut tiba - tiba bisa lepas gitu aja. 

Senjata yang tersimpan puluhan tahun di kabin ayahnya pun tampak sangat bersih, padahal gembok dan peti yang buat nyimpen senjatanya udah rapuh banget, masak senjata di dalamnya masih berkilauan kayak baru aja ditaruh disitu. Meski hanya beberapa detail kecil saja, tapi efeknya sangat terasa, kayak ada yang salah aja gitu waktu ngelihatnya.


SCORE

5/10

The Marsh King's Daughter memang bukanlah film yang mengesankan bagi saya, tapi setidaknya film ini tidak membuat saya merasa bosan sedikitpun saat menontonnya.

Sajian drama keluarga yang ada di paruh awal filmnya berhasil ditampilkan dengan baik, pendalaman karakternya terasa sempurna, didukung juga dengan kualitas akting dari para aktornya yang patut diacungi jempol.

Jika saja tidak ada detail - detail yang mengganggu di bagian akhir filmnya mungkin The Marsh King's Daughter akan menjadi salah satu film thriller terbaik yang rilis di tahun 2023 ini.


TRAILER


***

Sekian review film The Marsh King's Daughter (2023) dari saya. Perlu diingat bahwa seluruh isi dari postingan ini hanya berasal dari opini saya pribadi saja.

Maka dari itu, jika ada dari kalian yang ingin memberikan tambahan silahkan langsung saja tulis di kolom komentar.

Jangan lupa selalu kunjungi blog ini untuk mendapatkan informasi menarik seputar review film dan serial favorit lainnya.

Terima kasih.

Dava

Hanya seorang manusia biasa yang hobi nonton film dan main game

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form