Akhir - akhir ini, Apple TV+ sepertinya sedang gemar sekali membuat series yang bertemakan sci-fi. Akhir tahun lalu contohnya, ada series berjudul Silo yang berhasil mendapatkan banyak peminat, lalu tak lama setelah itu muncul series Constellation yang juga mengangkat tema yang tidak jauh berbeda. Bahkan, di akhir bulan 8 Mei 2024 lalu, Apple TV+ kembali menghadirkan series sci-fi bertajuk Dark Matter yang sampai sekarang masih berjalan episodenya.
Namun, dalam postingan kali ini saya tidak akan membahas semuanya. Seperti
yang telah kalian lihat di judul, kali ini saya hanya akan membahas
series Constellation yang juga baru kelar saya tonton. Sekilas info saja, series ini dibuat oleh
Peter Harness berdasarkan konsep dari Sean Jablonski.
Constellation merupakan series dengan genre sci-fi misteri
dengan total 8 episode yang kini semua episodenya sudah bisa kalian saksikan
di Apple TV+.
Series ini mengisahkan tentang seorang astronot perempuan bernama
Johanna (Noomi Rapace) yang baru saja mengalami kejadian tragis di luar
angkasa setelah sebuah benda misterius menabrak pesawat dan menewaskan salah
satu anggota kru mereka. Dia adalah komandan Paul Lancaster (William Catlett),
satu - satunya orang yang menjadi korban di peristiwa itu setelah tangannya
terjepit dan harus diamputasi di tempat. Begitu terbatasnya peralatan medis
disana membuat Paul kehilangan darah dengan sangat cepat sehingga nyawanya pun
akhirnya tak terselamatkan.
Tak cukup sampai disitu saja, keadaan semakin buruk dengan adanya kebocoran di
pasokan oksigen, yang membuat mereka tidak punya opsi lain selain pulang ke
bumi. Sialnya, setelah di cek, ternyata salah satu pesawat mereka mengalami
kerusakan, sehingga mau tidak mau harus ada yang tinggal untuk memperbaikinya
secepat mungkin sembari menghemat oksigen yang kian menipis. Sebagai komandan
yang menggantikan Paul, Johanna (biasa dipanggil Jo) pun menawarkan diri untuk
tinggal supaya ketiga rekannya bisa kembali ke bumi dengan selamat.
Dengan waktunya yang terbatas, Jo pun segera memperbaiki kerusakan yang ada.
Di saat itulah beragam kejanggalan mulai Jo rasakan, mulai dari adanya
gangguan suara dari Paul, halusinasi tentang anaknya, dll.
Akan tetapi, dengan segala usaha yang telah dia kerahkan, Jo akhirnya bisa
kembali ke bumi dengan selamat. Dia pun langsung bertemu dengan anaknya, dan
anehnya dia tidak mengenali bau dari anaknya sendiri. Jo bahkan salah dalam
mengingat warna mobilnya, seakan - akan dunia tempatnya pulang bukanlah dunia
yang pernah dia tinggali sebelumnya. Lantas, sebenarnya apa yang terjadi
dengan Jo? Jawabannya akan bisa kalian temukan sendiri setelah menonton
keseluruhan episodenya.
Sebagai series yang mengusung tema sci-fi luar angkasa,
Constellation memang punya konsep cerita yang cukup unik dan menarik.
Series ini mencoba menjabarkan sebuah teori Keterikatan Kuantum yang
mengatakan bahwa sebuah partikel bisa berjalan dalam 2 kemungkinan di waktu
yang sama. Itu artinya, ada kemungkinan bahwa kalian bisa melihat realitas
lain dari kehidupan kalian di universe yang berbeda. Jadi konsepnya
mirip - mirip kayak teori multiverse gitu, cuman di series ini batas
antar universe-nya sangat buram sehingga sang karakter utama tidak bisa
membedakan antara universe asli dengan universe alternatifnya.
Kalau dijelasin emang agak ribet, soalnya nanti ujung - ujungnya bakal
spoiler. Yang pasti adalah, konsep cerita yang disuguhkan series ini
cukup fresh jika dibandingkan dengan series sci-fi lainnya.
Jarang lah ada series yang punya cerita kayak gini, dan itu menjadi
nilai positif bagi series ini.
Cuman, sayangnya series ini punya kelemahan dari segi penceritaanya
yang berjalan dengan tidak beraturan. Ada banyak sekali lompatan waktu di tiap
episodenya, dan parahnya nggak ada acuan waktu atau tanggal yang
ditampilkan. Jadi penonton seakan disuruh memahami sendiri alurnya dan jujur
saja itu bikin boring, soalnya ceritanya di awal tuh penuh sama drama doang
dan scene-nya malah dibikin lompat - lompat ga jelas.
Saya sebenarnya sudah mau menyerah jika saja sampai episode keenamnya masih
penuh dengan filler doang. Untungnya, mulai episode 6 benang merah
ceritanya mulai kelihatan. Banyak scene - scene yang random di 5
episode sebelumnya akhirnya mulai memiliki koneksi satu sama lain sehingga
alur dari series ini bisa dinikmati lagi.
Tapi, hype yang telah saya rasakan harus sirna kembali di episode
terakhir, karena saya rasa ending yang ditampilkan terlalu nanggung.
Nggak ada satu pun solusi yang berhasil diambil dari seluruh permasalahan yang
muncul sejak episode pertamanya. Semuanya seolah dibiarkan begitu saja, mulai
dari nasib Jo sebagai karakter utama yang dibuat pasrah, misteri Keterikatan
Kuantum yang nggak diusut lebih jauh, terus nggak ada penjelasan kenapa
karakter bernama Henry bisa kembali ke dunia asalnya. Ada banyak sekali
plot hole yang nggak dijelaskan, sehingga saat series-nya kelar
saya cuma bisa bilang "Hah? Serius nih begini doang?".
Untuk masalah sinematografi dan kualitas akting dari para aktornya sih
sebenarnya nggak ada yang salah. Series ini cukup bagus kok kalau
dilihat dari segi produksinya, masih layak banget lah disandingin sama
series sci-fi lainnya. Cuma ya itu tadi, entah saya nya yang nggak
paham atau emang cerita dari series ini yang terlalu nanggung buat
diakhiri dalam satu season saja.
SCORE
6/10
Constellation menjadi pilihan series sci-fi di tahun 2024 ini
yang layak buat kalian tonton. Konsep ceritanya yang menarik, ditambah dengan
adanya twist yang muncul di episode 6 sukses membuat saya selalu
penasaran dengan kelanjutan episodenya.
Yaa meski ending-nya tidak terlalu memuaskan, series ini masih
tetap saya rekomendasikan kepada kalian, khususnya buat para pecinta
genre sci-fi dengan tema luar angkasa kayak Interstellar.
TRAILER
***
Sekian pembahasan dari saya mengenai series Constellation. Perlu
diingat bahwa seluruh isi dari postingan ini hanya berasal dari opini saya
pribadi. Oleh karena itu, jika ada dari kalian yang ingin memberikan tambahan
silahkan langsung tulis saja di kolom komentar.
Jangan lupa selalu kunjungi blog
Film Corner
untuk mendapatkan informasi menarik seputar
film
atau
series
lainnya.
Terima kasih.