Dari sekian banyak jenis acara yang ditayangkan di televisi, acara talk show adalah yang paling digemari oleh para penonton. Buktinya, sejak jaman dahulu sampai sekarang acara talk show tidak pernah absen satu kali pun dari layar televisi.
Nah, sama halnya seperti acara televisi lainnya, untuk mempertahankan sebuah
acara talk show tentu dibutuhkan rating yang tinggi agar para
sponsor tetap memberikan support kepada acara tersebut. Hal itulah yang
sedang diusahakan oleh Jack Delroy (David Dastmalchian) di film ini. Lewat
acara talk show-nya yang bertajuk Night Owl's perjalanan karir
Jack sebagai host dimulai.
Sejak episode pertamanya mengudara, acara tersebut selalu disandingkan dengan
The tonight Show milik Johny Carson yang telah sukses duluan. Meski
demikian, Jack tidak pernah putus asa untuk meniti karirnya sebagai
host. Kerja kerasnya pun mulai terbayar beberapa tahun kemudian saat
acaranya mulai diminati oleh warga Amerika saat itu yang suka dengan
gimmick kecil yang selalu Jack selipkan di tengah acaranya berlangsung.
Beragam prestasi pun mulai Jack dapatkan. Tapi, sebanyak apapun prestasi yang
telah dia dapatkan, acaranya tetap selalu kalah saing dengan Johny Carson. Tak
lama setelah itu, popularitas yang telah Jack dapatkan mulai menurun secara
signifikan. Semakin banyaknya rumor bahwa Jack menjadi anggota dari kultus
Grove membuat banyak orang mulai curiga akan kesuksesan yang selama ini
telah dia dapatkan.
Keadaan itu semakin diperparah dengan kematian istrinya yang membuat
semangatnya sebagai host kian memudar. Karirnya kini sudah diambang
jurang, kelangsungan acara talk show-nya pun ikut terancam karena para
sponsor sudah mulai enggan untuk memberikan support.
Untuk membalikkan keadaan itu, Jack merencanakan sebuah acara khusus di malam
Halloween yang mereka percaya akan mengundang perhatian banyak orang. Pada
malam itu mereka mengundang beberapa bintang tamu yang memiliki spesialis
tentang hal - hal mistis, salah satunya adalah gadis bernama Lilly yang
dipercaya menjadi wadah dari sebuah roh jahat.
Demi menaikkan rating acaranya, Jack ingin melihat secara langsung pemanggilan
roh itu secara live. Namun, tanpa dia sadari, hal itulah yang
menuntunnya menuju kehancuran.
Film garapan sutradara Cameron dan Colin Cairnes ini secara mengejutkan
berhasil melampaui ekspektasi dari saya. Style found footage yang
digunakan, ditambah dengan atmosfer era tahun 70-an yang diberikan membuat
film ini terasa kian menarik untuk kalian saksikan.
Ketika menontonnya, kalian seolah dibawa kembali ke era tahun 70-an, mulai
dari sound effect-nya, format acara talk show-nya, semuanya
benar - benar terlihat klasik. Meski saya belum lahir di era itu, tapi entah
kenapa feels era 70-an nya bisa saya rasakan, kayak realistis aja gitu.
Film ini juga punya gaya penceritaan yang cukup menarik, di beberapa menit
awal kalian nanti akan dibubuhi dengan beberapa informasi penting seputar Jack
yang ternyata itu semua akan memiliki kaitan dengan beberapa peristiwa yang
terjadi nanti di pertengahan filmnya.
Cameron dan Colin Cairnes dengan sengaja menyajikan notes - notes yang
penting dulu ke penonton, jadinya nanti kalian udah lebih paham duluan sama
latar belakang dari karakter Jack yang dari awal sampai akhir akan tampil
sebagai host.
Di sepanjang durasinya, Late Night With the Devil ini tampil layaknya
sebuah acara talk show pada umumnya. Diawali dengan perkenalan
host, lalu basa - basi dikit, abis itu mulai dimunculin bintang tamunya
satu per satu, udah kayak nonton talk show biasanya lah.
Cuman, bedanya disini ditampilin juga kegiatan di belakang layarnya, jadi
kalian bisa tahu apa saja yang dilakukan oleh para host dan bintang
tamu waktu iklan sedang bergulir. Scene tersebut secara khusus
ditampilkan dengan warna hitam putih, jadi secara tidak langsung kalian
sebagai penonton bisa membedakan mana scene waktu acara talk show-nya sedang berlangsung dan mana scene waktu di belakang layar.
Harus saya akui, performa David Dastmalchian yang berperan sebagai Jack di
film ini sangat brilliant. Dia berhasil tampil sebagai host yang
atraktif, periang, namun bisa kelihatan depresif juga saat ada yang
menyinggung soal mendiang istrinya. Perannya sebagai Jack Delroy di film ini
menepis anggapan bahwa perannya akan selalu menjadi karakter sampingan,
buktinya lewat karakter Jack Delroy ini dia tampil sebagai karakter utama yang
berhasil menyita perhatian saya sebagai penonton dari menit awal sampai akhir
filmnya berjalan.
Ada pula karakter bernama Carmichael Hunt (Ian Bliss) yang tampil sebagai
pihak oposisi di acara talk show tersebut. Dia meyakini bahwa segala
hal - hal mistis yang terjadi itu semua hanyalan tipuan dan trik layaknya
seorang pesulap. Nah, keberadaan karakter Car inilah yang membuat filmnya
menjadi menarik, karena dialah yang nanti menuntun ke fase klimaksnya, dan
percayalah, mulai dari klimaks sampai ending film ini nggak ada henti -
hentinya buat ngasih kalian kejutan.
SCORE
9/10
Sejauh ini, Late Night with the Devil adalah film horor yang paling
saya sukai di tahun 2024. Film ini punya banyak sekali keunggulan dan keunikan
yang belum pernah saya temukan saat menonton film horor lainnya, dan
karena keunikannya itulah yang membuat saya sangat menikmati film ini di
setiap fasenya.
Tema talk show era 70-an yang sangat memukau, ditambah dengan performa
akting dari David Dastmalchian yang tak kalah memukaunya membuat film ini
sangat sayang buat kalian lewatkan.
Film ini seolah sebuah permata usang yang dipoles dengan begitu indahnya,
karena meski tampilannya sangat klasik, ceritanya sangat menawan untuk
dinikmati berulang - ulang.
TRAILER
***
Sekian review film Late Night With the Devil (2024) dari saya.
Perlu diingat bahwa seluruh isi dari postingan ini murni dari opini saya
pribadi saja. Oleh karena itu, jika sekiranya ada dari kalian yang ingin
memberikan tambahan silahkan langsung tulis saja di kolom komentar.
Jangan lupa selalu kunjungi blog
Film Corner
untuk mendapatkan review seputar
film
atau
series
favorit lainnya.
Terima kasih.