Review The Shining (1980), Film Horor Paling Masterpiece Sepanjang Masa

Review Film The Shining

Dibalik populernya genre horor di jaman sekarang, terdapat banyak film horor jadul yang membuat popularitas genre horor itu berkembang sangat pesat hingga dikenal oleh banyak orang seperti sekarang. 

Ada banyak sekali film horor jadul masterpiece yang sampai sekarang masih ramai dipercincangkan oleh banyak orang, salah satu contohnya ya The Shining. 

Film garapan Stanley Kubrick yang rilis di tahun 1980 ini sudah tidak usah dipertanyakan lagi mengenai popularitasnya. Umur filmnya yang kini menginjak 44 tahun nampak tidak berarti apapun buat film ini, karena sampai sekarang masih banyak orang yang menganggap bahwa The Shining merupakan film horor paling menakutkan yang pernah dibuat oleh manusia.

Nuansa horornya yang berbeda, lengkap dengan terornya yang terasa sampai ke bangku penonton disebut - sebut menjadi salah satu faktor utama mengapa film ini berhasil mendapatkan kesuksesan besar. Tapi apakah semua penilaian itu benar adanya? Apakah film ini layak buat dijuluki sebagai sebuah masterpiece horor? Saya pun menontonnya sendiri untuk membuktikannya.

The Shining merupakan film hasil adaptasi dari novel karya Stephen King berjudul sama yang terbit di tahun 1977. The Shining menceritakan tentang Jack Torrance (Jack Nicholson) yang mendapatkan pekerjaan baru sebagai seorang penjaga hotel Overlook selama musim dingin berlangsung. Ditemani oleh istri dan anak semata wayangnya yang masih kecil, Jack pun sangat bersemangat untuk melakukan pekerjaan barunya sebagai seorang penjaga hotel.

Karena pekerjaannya yang terlalu mudah, Jack bahkan berniat untuk mengisi waktu luangnya dengan menulis. Dia harap tulisannya itu bisa selesai saat musim semi tiba, bersamaan dengan berakhirnya kontrak kerjanya sebagai penjaga hotel.

Akan tetapi, masa lalu yang kelam di hotel Overlook ternyata membuat kondisi mental Jack kian memburuk. Jiwanya seolah diserap oleh hotel Overlook secara perlahan dan mengubahnya menjadi seorang psikopat yang kejam.

Tepat seperti apa yang dikatakan banyak orang mengenai film ini, terornya memang dibuat dengan sangat kreatif lewat karakter Jack Nicholson yang tampak sangat mengerikan. Kalian sebagai penonton akan selalu dibuat cemas dan was - was ketika Jack ini muncul, karena meski sejak awal film dia sudah tampak sebagai karakter antagonis, namun perilakunya tidak akan bisa kalian tebak sama sekali.

Hal itu juga didukung dengan kualitas akting dari Jack Torrance (yang meranin karakter Jack Nicholson) yang nggak main - main. Jiwanya seolah menyatu dengan karakter antagonis itu sehingga kengeriannya bisa terasa sampai ke bangku penonton.

Padahal, kala itu Jack Torrance masih mengawali karirnya sebagai seorang aktor, tapi performanya di The Shining ini udah kayak aktor professional yang udah puluhan tahun berkarir di dunia film. Kalian pasti juga akan mengatakan hal yang sama kalau udah nonton filmnya, soalnya ini orang jadi satu - satunya karakter antagonis dan di sepanjang film performanya nggak ada celahnya sama sekali. Perfect banget dah pokoknya.

Nggak mau kalah dari performa Jack Torrance, Danny Lloyd yang berperan sebagai Danny Nicholson pun juga sama bagusnya. Di film ini Danny dikisahkan memiliki kemampuan spesial yang membuatnya dapat melihat kilasan masa depan yang akan dia alami. 

Kemampuan tersebut Danny juluki dengan "The Shining". Nah, uniknya dia juga bisa menggunakan The Shining itu untuk berkomunikasi dengan sesama pengguna The Shining lainnya, yang di film ini ditampilkan lewat karakter Dick Halloran (Scatman Crothers).

Meski tampil sebagai karakter sampingan saja, peran dari Dick Halloran nanti cukup krusial karena dia lah yang menjadi jembatan bagi Danny dan ibunya untuk bisa keluar dari hotel Overlook.

Nah, balik lagi ke performa akting dari Danny Lloyd. Di sepanjang film, dia sebenarnya hanya tampil sebagai bocah biasa. Hanya saja, karakter Danny ini terbilang kompleks karena dia memiliki seorang teman khayalan bernama Tony yang sering kali membuatnya melakukan berbagai macam hal yang tidak dia sadari. Disitulah tantangan dari memerankan karakter Danny ini berasal, karena selain harus tampil sebagai bocah biasa, dia juga harus bisa berganti kepribadian sebagai Tony.

Kalau karakternya diperanin sama orang dewasa mah itungannya masih tergolong biasa. Masalahnya ini yang meranin masih bocah, dan menariknya adalah dia berhasil mengeksekusi karakter yang rumit itu dengan sangat sempurna. 

Tapi kan sekarang banyak juga bocah yang bisa ngeksekusi karakter yang kompleks di film? Bro, ini film rilis tahun 1980 lho, dan bayangin aja betapa susahnya nyari aktor yang bisa meranin karakter bocah kematian yang nyeremin kayak di film ini, gabisa dibayangin kan gimana susahnya.

Dan di jaman yang masih serba susah itu, Danny Lloyd berhasil ngeksekusi karakter yang kompleks banget. Saya kasih apresiasi penuh lah pokoknya buat performa Danny Lloyd di film ini, meski dia mutusin buat nggak ngelanjutin karirnya sebagai artis cilik, but it's oke, main di satu film aja namanya udah memorable banget.

Kalo melihat dari segi cerita, sebenarnya The Shining ini punya banyak pro kontra dibaliknya, karena ternyata cerita dalam filmnya dibikin beda dari versi novelnya yang pada akhirnya membuat Stephen King (penulis novelnya sendiri) merasa sangat kecewa. 

Nggak hanya alur ceritanya yang dibikin beda, ending filmnya pun dibikin nanggung, jadi kalian penonton diberikan kebebasan buat menafsirkannya. 

Di satu sisi ending kayak gitu emang bagus sih diterapin biar ada bahan diskusi waktu abis nonton, tapi di sisi lain pasti ada banyak orang yang kecewa karena ceritanya dibikin nggantung tanpa tahu jawaban pastinya kayak gimana.


SCORE

9/10

Meski tergolong film yang jadul, The Shining ternyata masih tetap menjadi tontonan yang sangat seru buat kalian saksikan. Para karakternya yang memorable, ditambah dengan nuansa horornya yang beda dari film horor lainnya membuat The Shining masih tetap terasa fresh ditonton meski umur filmnya sendiri sudah cukup tua.

Buat para penyuka film horor thriller, The Shining sudah pasti akan masuk dalam list film favorit kalian.


TRAILER


***

Sekian review film The Shining (1980) dari saya. Perlu diingat bahwa seluruh isi dari postingan ini hanya berasal dari opini saya pribadi saja. Oleh karena itu, jika ada dari kalian yang ingin memberikan tambahan silahkan langsung tulis saja di kolom komentar.

Jangan lupa selalu kunjungi blog Film Corner untuk mendapatkan rekomendasi seputar film atau series lainnya.

Terima kasih.

Dava

Hanya seorang manusia biasa yang hobi nonton film dan main game

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form