Seperti yang sudah kita tahu, Batman merupakan salah satu superhero yang paling ikonik dari waralaba DC. Semua orang pasti kenal dengan Batman, bahkan orang awam yang nggak ngikuti film superhero pun pasti tahu dengan jagoan kota Gotham ini.
  Dengan popularitas karakter sebesar itu, maka wajar jika sampai sekarang kisah
  dari Batman masih terus di remake dan tetap mendapatkan
  keuntungan yang besar. Contoh paling baru bisa kalian lihat lewat film
  The Batman yang rilis di tahun 2022 kemaren. Film garapan sutradara
  Matt Reeves itu berhasil meraih keuntungan lebih dari 772,2 juta USD selama
  masa penayangannya, sungguh angka yang cukup fantastis. 
  Akan tetapi, dalam postingan ini saya tidak akan membahas
  The Batman. Saya akan mengajak kalian kembali ke tahun 2008 waktu film
  The Dark Knight baru dirilis.
  The Dark Knight merupakan sebuah bagian dari trilogi film
  Batman yang disutradarai oleh Christopher Nolan. Film ini merupakan
  lanjutan dari Batman Begins yang rilis 3 tahun lebih awal, yaitu di
  tahun 2005 silam.
  Meski terbit sebagai sebuah sekuel, The Dark Knight menjadi satu
  - satunya film Batman yang paling disukai sepanjang sejarah. Bahkan,
  rating yang didapatkan oleh film ini tidak main - main, menyentuh angka 9 di
  IMDb yang mana sampai sekarang hanya segelintir film saja yang bisa mencapai
  rating setinggi itu.
  Oleh karena itu, sangat masuk akal jika banyak orang menilai
  The Dark Knight sebagai film superhero paling
  masterpiece sepanjang masa. Tapi, sebenarnya faktor apa saja sih yang
  membuat film ini begitu disukai? 
  Dari pengalaman saya menonton film ini selama berulang kali, ada setidaknya 5
  faktor utama yang saya temukan yaitu sebagai berikut:
1. Penokohan Batbale yang Sempurna
Batman versi Christian Bale (Batbale) memang memiliki pesonanya sendiri jika dibandingkan Batman versi lain. Dari nada bicaranya yang kharismatik saja sudah sangat menggambarkan penampilan seorang Bruce Wayne yang hidup dengan penuh kemewahan.
  Saat memakai kostum Batman pun karakternya tak kalah bagusnya, mulai
  dari suara seraknya yang khas, punya banyak tools canggih, bisa
  lihai bertarung, keahlian detektifnya juga diperlihatkan. Pokoknya emang
  paling the best dah Batman versi Christian Bale ini.
2. Villain yang Ikonik
Nggak kalah dengan superhero-nya, karakter villain yang nongol di film ini pun tak kalah ikoniknya. Siapa lagi kalau bukan Joker yang diperankan oleh Heath Ledger. Saking ikoniknya, Heath Ledger bahkan mendapatkan piala Oscar dengan kategori aktor pendukung terbaik di tahun 2009, meski sayangnya waktu itu dia sudah meninggal dunia.
  Karakter Joker di film ini memang nggak ada tandingannya. Heath Ledger
  sukses membawakan sesosok villain yang beneran sinting, baik itu dari
  perilakunya ataupun dari mimik wajah dan gaya bicaranya. Apapun yang dilakukan
  Joker di film ini seolah seperti sebuah trik sulap, karena tidak ada
  satu pun orang yang bisa memprediksinya. Kita bahkan bisa merasakan sendiri
  bagaimana frustasinya Batman saat berhadapan dengannya, karena saking
  randomnya tindakan yang bisa Joker perbuat.
  Jahat iya, sadis iya, gila juga iya, semuanya lengkap ada pada Joker di
  film The Dark Knight ini.
3. Punya Cerita yang Lengkap dari Segala Sisi
Jika melihat dari segi ceritanya, The Dark Knight memang punya plot yang solid dan sempurna. Pendalaman tiap karakternya terasa, konfliknya juga masuk akal, ditambah dengan hadirnya villain yang gila, semuanya seolah berpadu menjadi sebuah hamorni yang indah.
  Durasi filmnya yang hampir menyentuh 3 jam seolah hanya berasa 30 menit saja
  ketika menontonnya karena saking bagusnya cerita yang dibawakan. Film ini juga
  lah yang membuat saya menjadi hobi buat nonton film, karena dulu waktu
    The Dark Knight
  ini rilis saya masih ngefans banget sama karakter Batman dan
  Superman, jaman masih duduk di bangku SD.
4. Karakter Pendukung yang Benar - Benar Mendukung
Mayoritas karakter pendukung di film - film superhero tak akan punya peran yang signifikan. Banyak dari mereka hanya sekedar muncul dalam layar saja tanpa memberikan dampak yang besar dalam ceritanya.
  Lain halnya dengan The Dark Knight, karakter - karakter pendukung yang
  muncul di film ini punya peran yang sangat penting dalam konflik yang terjadi
  antara Batman dengan Joker. Contohnya saja karakter seperti
  Lucius Fox (Morga Freeman) yang punya peran khusus dalam pengembangan alat
  alat canggih milik Batman, lalu ada karakter Rachel (Maggie Gyllenhaal) yang
  punya hubungan romantis dengan Bruce Wayne, tak lupa juga dengan Alfred
  (Michael Caine) yang punya peranan penting dalam menyusun strategi sekaligus
  memandu Batman ketika sedang melakukan misi.
  Mayoritas dari mereka memiliki peranan yang penting dalam membangun ceritanya,
  dan faktor itulah yang membuat film ini begitu hidup dan berwarna saat
  ditonton, bak sebuah cermin dari kehidupan di dunia nyata.
5. Ending yang Penuh dengan Ironi
Film superhero biasanya memiliki happy ending, namun nampaknya hal tersebut tidak berlaku bagi The Dark Knight. Alih - alih memberikan happy ending, kalian malah disuguhkan dengan ending yang kelam dari Batman yang harus mengubah jati dirinya menjadi seorang villain demi kota Gotham.
  Hal sama juga berlaku bagi Two-Face yang harus kehilangan kekasih
  sekaligus reputasinya sebagai calon walikota Gotham yang sebelumnya
  sangat dielu - elukan oleh banyak orang.
  Ada banyak sekali pengorbanan yang dilakukan oleh para karakternya, dan
  menurut saya itu malah membuat film ini terlihat semakin realistis, karena
  sejatinya Batman hanyalah seorang manusia biasa yang pasti juga
  memiliki kelemahan.
***
  Nah, itulah kelima faktor utama yang membuat film
  The Dark Knight begitu susah untuk digantikan. 
  Perlu diingat bahwa semua pembahasan diatas hanya berasal dari opini saya
  pribadi saja. Oleh karena itu, jika ada dari kalian yang ingin memberikan
  tambahan silahkan langsung tulis saja di kolom komentar.
  Jangan lupa selalu kunjungi blog
  Film Corner
  untuk mendapatkan review ataupun rekomendasi seputar film dan series
  menarik lainnya.
Terima kasih.





