Trilogi Planet of the Apes memang sudah resmi berakhir dengan kematian Caesar di ending dari film War of the Planet of the Apes yang rilis di tahun 2017 lalu. Akan tetapi, kisah dari universe Planet of the Apes tidak berhenti sampai disitu saja, sebab di tahun 2024 ini universe Planet of the Apes mulai memasuki babak baru dengan rilisnya film Kingdom of the Planet of the Apes di bulan Mei kemarin.
    Berlatarkan 300 tahun setelah kejadian di
    War of the Planet of the Apes, film ini mengambil kisah dari sudut
    pandang kera yang baru bernama Noa yang diperankan oleh Kevin Durand. Noa
    merupakan seekor kera muda yang hidup dalam sebuah klan kecil bernama klan
    Elang. Seperti namanya, Klan Elang memang memiliki hubungan khusus dengan
    Elang.
  
  
    Setiap anggota dari klan Elang yang cukup umur diharuskan untuk mencari
    telur elangnya sendiri yang nantinya akan mereka rawat untuk dijadikan
    sebagai rekan dalam mencari makanan. Noa dan kedua orang rekannya pun tak
    luput dari tradisi itu, mereka bertiga bersama - sama mempertaruhkan nyawa
    demi medapatkan telur elang yang mereka inginkan.
  
  
    Akan tetapi, di tengah perjalanan mereka malah bertemu dengan seorang Echo
    (sebutan untuk manusia) yang membuat klan elang dalam bahaya.
  
  
    Sebagai pembuka timeline yang baru, saya suka bagaimana film ini mencoba
    mengeksplor keadaan bumi yang baru, bumi yang sudah ditinggalkan umat
    manusia selama kurang lebih 300 tahun lamanya. Rasanya adem aja gitu
    ngelihat keadaan bumi yang sudah ditinggalkan oleh manusia, ngelihat gedung
    - gedung yang udah penuh dengan tanaman, hewan - hewan yang hidup bebas dan
    liar, feels-nya udah kayak ada di film - film pasca apocalyptic.
  
  
    Film ini juga tidak terburu - buru dalam mengembangkan karakternya. Noa di
    film ini dikisahkan hanya punya satu misi saja, yaitu untuk menyelamatkan
    klan elang dari dominasi Proximus yang berambisi untuk membangun sebuah
    kerajaan kera. 
  
  
    Dikarenakan fokus utamanya pada karakter Noa, film ini tidak mencoba untuk
    mengeksplor hal yang lain selain tujuan utama dari Noa, dan menurut saya itu
    adalah sebuah keputusan yang tepat karena jika terlalu banyak menyimpang
    dari tujuan utamanya, takutnya alur ceritanya malah jadi kemana -
    mana. 
  
  
    Dengan fokus ceritanya ada di Noa, jalan ceritanya pun menjadi lebih jelas,
    sehingga pengembangan alur untuk film selanjutnya menjadi lebih mudah untuk
    dilakukan.
  
  
    Meski sudah berjarak 300 tahun dari kematian Caesar, saya suka bagaimana
    para kera di film ini masih menerapkan ajaran dari Caesar, meski tak sedikit
    juga ajarannya yang malah disalah gunakan. Contohnya saja bisa kalian lihat
    lewat karakter Proximus, dia merupakan kera yang sangat mengagumi Caesar,
    namun sayangnya dia gunakan pengaruhnya yang besar itu untuk memperbudak
    klan lain demi meraih tujuannya sendiri.
  
  |   | 
| Proximus | 
Selain Noa dan Proximus, tak lupa juga dengan Mae (Freya Allan) yang punya kontribusi besar dalam film ini. Dia adalah manusia yang kebal dari Simian Flu dan dapat berbicara dengan bebas layaknya manusia pada umumnya.
    Di film ini dia merupakan gadis yang sedang dicari oleh Proximus untuk
    membantunya dalam mewujudkan evolusi para kera. Mae juga lah yang
    menyebabkan Proximus bisa menemukan lokasi dari klan elang yang menjadi
    titik awal konflik dari film ini dimulai.
  
  
    Peran Mae di film ini memang masih belum terlihat begitu besar, tapi
    kemungkinan besar perannya akan lebisaya rasa perannya akan sangat krusial
    mengingat hubungannya dengan Caesar yang sudah terlihat seperti seorang
    teman dekat, layaknya Caesar dengan Will di film
    Rise of the Planet of the Apes dulu.
  
  
    Kalo bicara soal ceritanya sih sebenarnya nggak ada yang begitu spesial dari
    film ini. Hampir separuh durasinya kalian hanya akan melihat petualangan
    Caesar dan Mae dalam menemukan keberadaan klan elang, lalu abis itu ada
    konflik sama Proximus, gelud bentar, terus udah kelar filmnya.
  
  
    Tapi, harus kalian ingat juga bahwa film ini kemungkinan besar masih
    merupakan awal dari bagian trilogi Planet of the Apes yang baru. Jadi
    ya wajar aja kalo ceritanya masih tergolong biasa saja dikarenakan
    kedepannya masih ada dua film lagi yang menjadi kelanjutannya. Buktinya aja
    di scene akhirnya ada banyak banget teaser mengenai kelanjutan kisah
    dari Caesar dan Mae yang sepertinya bakal lebih intens.
  
  SCORE
7/10
    Overall, Kingdom of the Planet of the Apes merupakan film
    action adventure yang sangat menyenangkan dan menghibur. Tampilannya
    yang fresh dengan timeline yang baru menjadi alasan kuat
    mengapa film ini sangat layak buat kalian saksikan.
  
  
    Film ini memang punya alur yang lambat, bahkan terkesan boring di beberapa
    momennya. Tapi untungnya teaser - teaser yang muncul di akhir film
    sukses membuat saya penasaran mengenai kelanjutan dari ceritanya.
  
  TRAILER
***
  
    Sekian review film
    Kingdom of the Planet of the Apes (2024) dari saya. Perlu diingat
    bahwa seluruh isi dari postingan ini hanya berasal dari opini saya pribadi.
  
  
    Oleh karena itu, jika ada dari kalian yang ingin memberikan tambahan
    silahkan tulis saja di kolom komentar.
  
  
    Jangan lupa selalu kunjungi blog
    Film Corner
    untuk mendapatkan rekomendasi ataupun review seputar film atau series
    menarik lainnya.
  
  Terima kasih.
