Review Film No One Will Save You (2023), Begitu Hening dan Mematikannya Teror Invasi Alien

Review Film No One Will Save You (2023)

Invasi alien memang menjadi topik yang sangat menarik untuk dijadikan sebagai sebuah film. Buktinya, sampai sekarang sudah ada puluhan hingga ratusan film dengan topik invasi alien telah menuai kesuksesan besar.

Hal itu juga terjadi kepada film No One Will Save You ini. Dengan mengusung konsep invasi alien, film ini berhasil menarik minat banyak orang bahkan sebelum masa perilisannya. Hal itu juga didukung oleh video trailernya yang tampak menakutkan, bikin naruh ekspektasi besar ke filmnya.

Dari video trailernya saja, saya sudah paham betul bahwa film ini bakalan nampilin scene invasi alien yang sangat menegangkan, belum lagi dengan model aliennya yang sempat muncul beberapa detik membuat hype dari film ini makin menggila.

No One Will Save You menceritakan tentang seorang gadis introvert bernama Brynn (Kaitlyn Dever) yang tinggal seorang diri di rumah peninggalan Ibunya yang terletak di pinggir kota. Meski hanya hidup sendirian saja, Brynn tetap menjalani rutinitasnya dengan penuh semangat seperti layaknya seorang gadis pada umumnya.

Akan tetapi, kedamaian kehidupan Brynn tersebut mendadak berubah saat sebuah alien muncul di dalam rumahnya. Tak seperti mayoritas film alien lainnya, No One Will Save You akan langsung menampilkan momen - momen menegangkan di awal durasi filmnya berlangsung.

Di sepuluh menit awal saja saya sudah langsung dibikin deg - degan saat Brynn mencoba sembunyi dari kejaran alien yang berhasil masuk ke dalam rumah. Meski tidak ada jumpscare sama sekali, scene tersebut terasa sangat mencekam sampai bikin saya menutup mata beberapa karena saking takutnya.

Harus saya akui bahwa teror dari invasi alien yang coba ditampilkan oleh Brian Duffield sebagai sutradara di film ini terlihat sangat memukau. Saya suka bagaimana dia menampilkan aliennya secara perlahan, pertama dari suaranya terlebih dahulu, terus langkah kakinya, baru habis itu ditampilin telapak kakinya, pokoknya aliennya tidak langsung ditampilin dan itu berhasil membuat saya saat menontonnya merasa sangat penasaran sekaligus takut di waktu yang bersamaan.

Nah, setelah momen menegangkan di awal film tersebut usai, barulah konflik dari karakter utamanya mulai berjalan dengan perlahan. Seluk beluk dari Brynn yang menyendiri akan dengan perlahan terungkap, semua itu nanti berhubungan dengan masa lalunya yang ternyata jauh lebih kelam dari yang kalian kira.

Menariknya adalah, seluruh cerita tersebut dibawakan dengan dialog yang sangat minim. Entahlah apakah hal itu menjadi faktor positif atau malah sebaliknya, namun bagi saya minimnya dialog tersebut membuat alur ceritanya terasa tidak terasa maksimal.

Saya tidak begitu menikmati saat film ini mencoba mengupas lebih dalam masa lalu dari Brynn. Ada banyak momen yang begitu membosankan bagi saya. Momennya dimulai saat Brynn pergi ke kota untuk melaporkan alien yang menyerang rumahnya semalam. Bukannya melapor ke polisi, Brynn malah kembali pulang ke rumahnya setelah dia mendapat perlakuan buruk dari ibu yang kesal akibat anaknya terbunuh karena ulah Brynn.

Setelah itu, di tengah perjalanan pulang ke rumahnya, Brynn malah harus menghadapi teror dari manusia yang telah dirasuki oleh alien, dan anehnya teror yang hadir kayak cuma buat nakutin Brynn saja karena para manusia yang kerasukan itu tidak berniat untuk melukai Brynn sama sekali, jadi yaudah selama 15 menit lebih isinya cuma ngelihat Brynn lari - larian doang sampe rumah.

Di satu sisi film ini ingin ceritanya tersampaikan, namun disisi lain film ini tidak ingin menampilkan banyak dialog di dalamnya, dan alhasil ada banyak sekali momen di pertengahan film yang bikin saya ngantuk waktu nonton. 

Sebut saja deh film A Quiet Place yang juga minim dialog dan punya teror alien yang sama mencekamnya. Film tersebut masih mampu menyajikan cerita dan teror aliennya dengan porsi yang seimbang, jadi saya waktu menontonnya tidak merasa bosan sama sekali.

Sebenarnya semua konflik masa lalu yang muncul di pertengahan film itu nantinya disiapkan untuk endingnya yang memang berhasil tampil dengan menawan. Setelah begitu kacaunya cerita di pertengahan filmnya, saya akhirnya merasa lega setelah melihat endingnya yang cukup memuaskan. Saya tidak akan menjelaskannya terlalu rinci, yang pasti film ini memiliki happy ending, udah itu aja.


SCORE

5/10

Momen paruh awal film ini sebenarnya sangat berkesan di benak saya, tapi karena di pertengahan ceritanya agak amburadul jadi penilaian saya menjadi sedikit turun. 

Terlepas dari berbagai kelebihan dan kelemahan yang ada di dalamnya, No One Will Save You tetap menjadi rekomendasi film yang wajib untuk kalian tonton, khususnya buat kalian pecinta film alien yang menginginkan wajah yang baru, film ini sudah pasti menjadi jawaban paling tepat buat kalian.

Film ini tersedia di platform streaming Hulu.


TRAILER


***

Sekian review film No One Will Save You (2023). Perlu diingat bahwa seluruh isi dari postingan ini murni berasal dari opini saya pribadi saja. Oleh karena itu, jika ada dari kalian yang ingin memberikan tambahan, silahkan langsung tulis di kolom komentar.

Jangan lupa selalu kunjungi blog ini untuk mendapatkan review seputar film dan serial favorit lainnya.

Terima kasih.

Dava

Hanya seorang manusia biasa yang hobi nonton film dan main game

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form