Peran Nicholas Cage di film Pig masih terbayang di benak saya saat akan menonton Prisoners of the Ghostland. Kukira film ini juga bakal sama memukaunya, tapi ternyata ekspektasi saya itu langsung terpatahkan hanya dalam beberapa menit saja setelah film ini dimulai. Prisoners of the Ghostland sukses menurunkan popularitas Nicholas Cage yang kemarin sudah terlihat sangat memukau di film Pig, sebelum akhirnya jatuh berkeping - keping dengan perannya sebagai Hero di film Prisoners of the Ghostland ini.
Oiya, biar kalian nggak usah baca panjang - panjang buat tau apakah film ini
bagus atau nggak, langsung saja saya bilangin saja dari sekarang bahwa film
Prisoners of the Ghostland ini sangat jelek. Opini yang cukup pedas
memang, tapi mau gimana lagi, ini film udah berhasil bikin saya pusing kepala
dari awal sampai akhir.
Prisoners of the Ghostland ini menceritakan tentang perjuangan seorang
laki - laki bernama Hero (nama julukan yang diberikan oleh rakyat
Ghostland) yang diperankan oleh Nicholas Cage dalam usahanya untuk
mencari gadis bernama Bernice yang terdampar di wilayah Ghostland untuk dibawa
kembali ke hadapan ayahnya, Governor.
Sinopsisnya memang terdengar simple, namun percayalah, keseluruhan ceritanya
akan terasa lebih simple dari itu, film ini seolah tidak memiliki alur cerita
yang jelas, ada banyak sekali momen random yang membuat ceritanya terlihat
sangat berantakan.
Film ini benar - benar menampilkan cerita yang dangkal dan sama sekali tidak
melakukan pendalaman karakter. Padahal, karakter yang nongol di film ini
banyaknya minta ampun, tapi yang mengalami pendalaman karakter hanyalah Hero
saja, itupun menurut saya masih kurang karena masih banyak sekali hal yang
nggak dijelasin dari karakter utama ini, seperti tentang keluarganya, alasan
dia ngerampok bank, dan kenapa Governor milih dia buat nyelamatin anaknya.
Yang jelas, Hero ini dulunya perampok bank dan entah gimana dia ketangkep ama
Governor terus disuruh buat nyari anaknya yang kabur.
Dikarenakan Hero ini merupakan orang asing, Governor punya caranya sendiri
biar Hero bisa ngelakuin tugasnya dengan baik. Jadi, selama menjalankan
misinya, Hero bakal memakai kostum yang desainnya sangat wadidaw yang penuh
dengan boba berwarna merah berisikan bom di beberapa bagian tubuhnya. Lebih
absurd-nya lagi adalah boba merah berisi bom tersebut terletak di bagian tubuh
yang random, mulai dari leher, lengan, dan di 2 buah pelirnya, bisa
dibayangkan lah gimana ngerinya kalo sampe salah satu bobanya meledak. Kalo
masih penasaran gimana bentuk kostumnya nih lihat aja di gambar di bawah:
Desain kostumnya yang jelek, udah gitu di sepanjang film kostumnya gak diganti
sama sekali. Maka dari itu, siapin saja kesabaran kalian buat ngelihat kostum
absurd itu sampe akhir film.
Sebenarnya, kostum yang wadidaw kayak gitu bakal terlihat wajar jika berada di
film dengan genre comedy. Namun, masalahnya
Prisoners of the Ghostland ini nggak nyrempet ke
comedy sedikitpun, nggak ada tuh adegan yang bikin ketawa, ya walaupun
sebenarnya ada sih momen komedi di beberapa bagiannya, tapi sayangnya semuanya
garing dan absurd. Salah satu contohnya kayak momen saat Hero memilih buat
naik sepeda daripada naik mobil saat mau pergi mencari Bernice, adegan itu
mungkin mau dibikin lucu, tapi hasilnya malah gagal total. Nggak ada poinnya
aja gitu buat dia milih pakai sepeda, padahal misinya aja nyelamatin anak
orang di tempat yang antah berantah tapi dia malah pilih naik sepeda, kan
nggak masuk akal sama sekali.
Contoh lainnya bisa kalian lihat saat momen Hero dan Yasujiro saling
berhadapan saat akan bertarung, keduanya saling bertatap muka dan siap untuk
menghunuskan pedang untuk saling menumbangkan satu sama lain, pengambilan
gambarnya pun dah dibikin mirip banget kayak koboi yang mau duel, kukira bakal
ada musik ala western gitu yang berjalan perlahan, terus ada tanaman
kering yang lewat, eh yang ada malah suara anjing menggonggong doang tanpa
backsound. Kesannya tuh mau ngasih parodi, tapi parodinya nggak ada
lucunya sama sekali, yang ada malah garing dan makin bikin film ini nggak
nyaman buat dilihat.
Film ini juga nampilin beberapa adegan berdarah yang nggak masuk akal,
misalnya saat adegan Bernice memenggal salah seorang samurai yang berusaha
buat ngebunuh dia, kan Bernice bisa nebas dia pake pedang di leher, tapi
anehnya darahnya tuh jelas banget keluar dari perut, kayak belum rapi aja gitu
ngeditnya atau emang sutradaranya yang males take ulang. Walaupun
sebenarnya nggak kelihatan jelas juga sih, tapi scene itu cukup
mengganggu di mata saya, apalagi sejak awal ini film emang udah kelihatan
jelek, jadi semua kejelekannya kayak makin numpuk gitu aja, bikin capek doang
dah pokoknya.
Sebenarnya, pengambilan gambar di film ini udah bagus, masih oke lah, tapi
kalo absurd gini ya gimana, mau ngarah ke thriller kagak, ke
horror juga kagak, ngarah ke action pun masih kurang, saya
sendiri sampai bingung ini film sebenarnya masuk genre apa.
Menurut saya sih mungkin ini film diperuntukkan buat orang Jepang, karena
sepanjang filmnya emang banyak banget bahasa serta ornamen khas Jepang yang
muncul. Mungkin film ini sebenarnya cocok sama selera orang Jepang saya juga
nggak tau, yang pasti menurut saya pribadi
Prisoners of the Ghostland sangat mengecewakan secara keseluruhan,
adanya Nicholas Cage seakan digunakan hanya untuk menambah daya tarik doang,
biar setidaknya film ini kelihatan memukau di covernya, padahal aslinya
sungguh mengecewakan.
SCORE
3/10
Seluruh skor saya berikan kepada sinematografinya yang bagus, serta adanya
Sofia Boutella sebagai Bernice yang enak dipandang, setidaknya ada cewek cakep
gitu yang bikin betah buat nonton.
Selebihnya, nggak ada hal lain yang bisa diselamatkan dari film ini, mulai
dari ceritanya yang ngawur, konfliknya yang nggak jelas, minimnya pengembangan
karakter, semuanya sama jeleknya.
TRAILER
***
Sekian review film Prisoners of the Ghostland (2021)
dari saya. Jika ada kritik maupun saran dari kalian, silahkan tulis saja di
kolom komentar.
Jangan lupa untuk selalu kunjungi blog ini untuk mendapatkan informasi menarik
seputar film dan serial favorit lainnya.
Terima kasih.