Musim pertama American Horror Story cukup membuat saya terkesan, sehingga tak butuh waktu lama bagi saya untuk lanjut menonton musim keduanya yang bertajuk Asylum ini.
Di musim keduanya ini latar tempatnya berfokus pada sebuah rumah sakit jiwa
bernama Briarcliff yang dipimpin oleh Monsignor Timothy Howard (Joseph
Fiennes) dan Suster Jude (Jessica Lange) yang menjadi asistennya. Institusi
tersebut pada awalnya bertujuan untuk menyembuhkan penyakit mental dan
mengarahkan setiap pasien mereka ke jalan yang sesuai dengan ajaran Tuhan.
Akan tetapi, faktanya ternyata sangat jauh berbeda. Para pasien yang dirawat
di Briarcliff mayoritas tidak ditangani dengan tepat karena kurangnya
pelayanan yang disediakan disana.
Kondisi tersebut juga makin diperparah dengan adanya beberapa pihak yang
mencoba mengambil untung dari bobroknya pengelolaan yang ada di dalam
Briarcliff. Dr. Arthur Arden (James Cromwell) contohnya, dia secara
diam - diam melakukan eksperimen ilegal dengan menciptakan sebuah makhluk
seperti zombie yang dia anggap sebagai evolusi dari manusia.
Cerita dari series ini berpusat kepada seorang pria bernama Kit Walker
(Evan Peters) yang dituduh telah membunuh dan menguliti istri dan beberapa
korban lain yang ditemukan di area sekitar rumahnya. Meski telah bersikeras
dan mengatakan bahwa sosok makhluk asing lah yang melakukannya, namun alibinya
itu sangat tidak masuk akal sehingga membuatnya di cap sebagai orang yang
gila. Sebagai hukumannya, Kit Walker pun lalu dijebloskan ke dalam
Briarcliff.
Selama di Briarcliff, Kit mendapatkan perlakuan yang kejam. Dia kerap
kali mendapatkan pukulan dari Suster Jude hanya karena dianggap melanggar
peraturan yang ada di sana. Kit bahkan sampai berulang kali dimasukkan ke
dalam sel isolasi yang gelap dan dingin dengan maksud agar dia merasa jera
atas semua perbuatan yang telah dia lakukan sebelumnya.
Berbeda jauh dari musim pertamanya yang memiliki alur cerita sangat lambat di
beberapa episode awalnya, musim keduanya ini ceritanya malah jauh lebih padat
dan kompleks, lengkap dengan genre horror-nya yang makin berasa. Bisa
dibilang kalau Asylum ini merupakan versi sempurnanya
Murder House, karena beragam kekurangan yang ada di
Murder House semuanya berhasil ditutup dengan sempurna di musim ini.
Jika di musim pertamanya performa dari Taissa Farmiga yang berperan sebagai
Violet sangat memukau perhatian saya, di musim kedua ini giliran Lily Rabe
yang berhasil tampil dengan gemilang. Berperan sebagai Suster Mary Eunice
McKee yang polos dan lugu, Lily Rabe berhasil meng-carry series ini
sendirian. Hal yang membuat saya sangat terpukau adalah bagaimana
epic-nya perannya saat tubuhnya dirasuki iblis. Karakternya sebenarnya
tidak berubah banyak, namun beragam cara licik yang dilakukannya membuat saya
yang menontonnya percaya bahwa dia memanglah iblis yang sebenarnya.
Jessica Lange yang berperan sebagai Suster Jude pun juga mengesankan. Dia
mampu membuat saya merasa kesal dengan tingkahnya yang emang kadang diluar
akal sehat, kayak mukuli pasien tanpa sebab yang jelas, gampang terprovokasi,
dan sikapnya yang terlalu mengidolakan Monsignor Timothy.
Selaras dengan Briarcliff yang diperuntukkan bagi orang yang sakit
jiwa, semua karakter yang muncul di musim kedua ini sama gilanya, bahkan
karakter yang awalnya waras kayak Kit pun lama - lama ikutan jadi gila waktu
udah lama berada di Briarcliff.
Kalo melihat dari segi ceritanya sebenarnya konsepnya tidak jauh berbeda dari
musim pertamanya. Setiap episodenya memiliki kengerian dan terornya masing -
masing yang semuanya nanti dihubungkan melalui Briarcliff sebagai latar
utama dimana semua ceritanya berjalan.
Tapi sayangnya sampai akhir episodenya berjalan ada banyak sekali
plot hole yang belum dijelaskan. Salah satu plot hole-nya yaitu
tidak adanya penjelasan mengapa alien menculik Kit dan menyelamatkan
istri dan anak - anaknya. Saya kira di ending bakal dijelasin semuanya,
tapi ternyata tidak. Sama halnya dengan nasib Leigh Emerson (Ian McShane) yang
tidak diperlihatkan setelah dia berhasil mengelabuhi Monsignor Timothy. Apakah
Leigh benar - benar bisa kabur dari Briarcliff? Soalnya di episode -
episode awal udah dijelasin kalau nggak ada jalan keluar dari
Briarcliff selain lewat pintu depan, yakali Leigh yang hanya seorang
serial killer biasa dengan gampangnya bisa kabur gitu aja.
Overall, American Horror Story: Asylum memang memiliki keunggulan yang
lebih banyak jika dibandingkan dengan seri Murder House. Baik dari segi
cerita, akting, treatment horror-nya, semuanya mengalami peningkatan
yang signifikan. Hanya saja beberapa plot hole yang muncul membuat
Asylum terasa kurang memuaskan bagi saya, kayak nangggung aja gitu
ending-nya soalnya masih ada banyak sekali misteri yang belum
terungkap.
SCORE
6/10
Banyaknya keunggulan yang ada dalam American Horror Story: Asylum ini
secara otomatis makin membuat kepopuleran
American Horror Story meningkat pesat. Saya sebagai penonton pun makin
penasaran akan seperti apa nanti cerita yang disuguhkan di musim ketiganya
yang bertajuk Coven.
Musim kedua dari American Horror Story ini masih tetap memegang ciri
khas utamanya dalam menyuguhkan thriller horror yang brutal dan kejam,
dan itu membuat saya masih bisa berekspektasi tinggi kepada series ini.
Jika kalian suka dengan musim pertamanya, maka kalian pasti juga akan suka
dengan musim keduanya ini.
TRAILER
***
Sekian review American Horror Story: Asylum (2012) yang dapat saya
tuliskan.
Perlu diingat bahwa seluruh isi dari postingan ini hanya berasal dari opini
saya pribadi saja. Oleh karena itu, jika ada dari kalian yang ingin memberikan
kritik dan saran silahkan langsung saja tulis di kolom komentar.
Jangan lupa selalu kunjungi
blog ini
untuk mendapatkan informasi menarik seputar
film
dan
serial
favorit lainnya.
Terima kasih.