Review Film Veronica (2017), Kasus Kerasukan Setan yang Diangkat dari Kisah Nyata

Review Film Veronica (2017)

Ada banyak sekali film horor yang diangkat dari kisah nyata, tapi dari sekian banyaknya film horor yang ada, banyak yang menganggap bahwa Veronica adalah film horor yang terseram. Saya sendiri tidak tahu alasannya, makanya saya akhirnya memutuskan untuk menontonnya sendiri biar tahu sebenarnya kayak gimana sih tingkat keseraman yang ada di film ini.

Film ini disutradarai oleh Paco Plaza dan dirilis pertama kali pada 25 Agustus 2017 silam. Cerita dari film ini sepenuhnya diambil dari laporan polisi Prancis di tahun 1991 yang kala itu menjadi satu - satunya kasus supranatural yang ditangani oleh pihak kepolisian.

Seperti judulnya, kisah film ini akan berpusat kepada seorang gadis bernama Veronica (Sandra Escacena), seorang remaja biasa yang tinggal bersama ibu dan ketiga adiknya. Sebagai anak tertua di keluarganya, setiap harinya Veronica harus mengurus ketiga adiknya, mulai dari membangunkan mereka untuk sekolah, menyiapkan sarapan, hingga mengantarkan mereka sampai ke sekolah. 

Sang Ibu yang menjadi satu - satunya tulang punggung keluarga tidak bisa banyak membantu, karena sebagian besar waktunya sudah habis untuk bekerja. Jadi, seluruh pekerjaan yang ada di rumah sepenuhnya berada di tangan Veronica dan ketiga adiknya

Semenjak ayahnya meninggal, kehidupan keluarga Veronica memang sangatlah berat. Ibunya harus bekerja siang - malam, sedangkan waktu bermain Veronica sebagai seorang remaja kian terbatas karena dia harus senantiasa menjaga adik - adiknya.

Di tengah kesibukannya, seesekali Veronica masih merindukan sosok sang ayah. Kerinduannya yang makin tak tertahankan itu akhirnya membuatnya nekat mencoba memanggil arwah ayahnya menggunakan papan Ouija.

Bersama dengan kedua orang temannya, Veronica memulai permainan Ouija. Mereka memainkannya tepat saat gerhana matahari berlangsung, yang mana menurut suku maya momen gerhana matahari adalah momen yang tepat bagi makhluk kegelapan untuk keluar mencari tumbal.

Pada awalnya, Veronica dan teman - temannya tidak berharap banyak karena mereka sendiri tidak begitu yakin bahwa papan Ouija yang mereka mainkan bisa memanggil arwah. Tapi, setelah gelas yang mereka pegang mulai bergerak dengan sendirinya, mereka semua mulai berteriak ketakutan, kecuali Veronica yang matanya masih terpejam sambil duduk terdiam. Dia seolah masuk semakin dalam ke dalam permainan tersebut, dan tidak ada satu pun orang yang bisa mencegahnya.

Beragam hal aneh pun mulai datang semenjak peristiwa itu. Veronica perlahan mulai tahu bahwa dia dan temannya telah memanggil sesosok makhluk yang tidak mau lepas darinya.

Konsep cerita yang ada di film ini sebenarnya sangat klise. Permainan Ouija sebagai media pemanggil arwah memang sudah sering diangkat ke dalam film, dan ya formulanya sudah sangat biasa. Tapi, satu hal yang menarik perhatian saya adalah bagaimana cara Paco Plaza sebagai sutradara mampu menghadirkan cerita yang berbobot di film ini.

Tak seperti mayoritas film horor lainnya, Veronica hampir tidak memiliki momen jumpscare sama sekali. Alih - alih menampilkan banyak scene jumpscare, film ini justru lebih fokus dalam menceritakan tokoh Veronica yang menjadi spotlight utama di sepanjang filmnya berjalan. 

Menurut saya, dengan banyaknya porsi cerita itulah yang membuat film ini malah tampak lebih baik, karena mau bagaimana pun juga kita sebagai penonton ingin tahu secara detail bagaimana peristiwa yang dulu terjadi kepada Veronica di tahun 1991, dan film ini benar - benar berhasil menyuguhkannya dengan baik.

Film ini juga tidak terlalu muluk - muluk dalam menampilkan momen horornya, karena ya balik lagi, yang dijual di film ini adalah ceritanya, bukan scene horornya. Mungkin itu juga faktor yang membuat banyak orang menyukai film ini, karena sudah sangat jarang sekali rasanya menemukan film horor yang punya cerita bagus kayak gini.

Sandra Escacena yang berperan sebagai Veronica di film ini juga berhasil tampil dengan sangat brilliant. Penampilannya sebagai seorang gadis yang polos dan lugu berhasil menyita banyak perhatian, didukung juga dengan kualitas aktingnya yang tidak mengecewakan semakin membuat film ini terlihat memukau.

Keunggulan yang ada di film Veronica memang cukup banyak, tapi menurut saya film ini masih jauh dari apa yang banyak orang rumorkan. Untuk disebut sebagai film horor terseram, saya rasa Veronica masih kurang cocok, karena sebenarnya tidak ada yang spesial dari film ini kecuali ceritanya yang diangkat dari kisah nyata.

Rasanya film ini terlalu overrated jika dinobatkan sebagai film horor terseram, sebab masih ada banyak sekali film horor lainnya yang lebih seram dari ini. Contohnya saja seperti The Exorcist, Sinister, dan The Conjuring 1 yang menurut saya jauh lebih horor dan bikin merinding.


SCORE

7/10

Kisah nyata yang diangkat di film Veronica ini memang cukup menarik, tapi sayangnya hanya itulah satu - satunya faktor yang membuat film ini terasa spesial. Meski begitu, Veronica masih tetap worth it buat kalian tonton, khususnya buat kalian yang emang suka nonton film horor.

Alur ceritanya yang bagus membuat saya cukup menyukai film ini. Nggak selamanya film horor tuh seputar hantu dan jumpscare, karena buktinya film yang minim jumpscare pun masih tetap menyeramkan bagi para penontonnya, contohnya ya seperti film Veronica ini.


TRAILER


***

Sekian review film Veronica (2017) dari saya.

Perlu diingat bahwa postingan ini seluruhnya hanya berasal dari opini saya pribadi saja. Oleh karena itu, jika ada dari kalian yang ingin memberikan tambahan silahkan langsung tulis saja di kolom komentar.

Jangan lupa selalu kunjungi blog ini untuk mendapatkan informasi menarik seputar film dan series lainnya.

Terima kasih.

Dava

Hanya seorang manusia biasa yang hobi nonton film dan main game

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form