Review Film The Zone of Interest (2024), Kehidupan Keluarga Bahagia Dibalik Kamp Auschwitz

Review Film The Zone of Interest (2024)

Dominasi Jerman dan Nazi selama masa Perang Dunia II berlangsung memang menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan. Kepemimpinan Hitler yang keras dan kejam kala itu berhasil menyebarkan teror ke berbagai negara di seluruh penjuru dunia.

Kamp konsentrasi merupakan salah satu saksi dari beragam peristiwa keji yang dilakukan oleh pemerintahan Jerman di masa itu. Buat kalian yang belum tahu, kamp konsentrasi adalah tempat bagi pemerintahan Jerman untuk memusnahkan para pengkhianat dan orang - orang Yahudi yang ditangkap selama masa perang.

Tidak hanya dibunuh secara cuma - cuma, mereka juga akan disiksa dan dipaksa untuk bekerja siang dan malam tanpa upah ataupun makanan. Saking ngerinya keadaan disana, banyak yang menyamakan tempat itu dengan neraka, karena setiap harinya ada ratusan atau bahkan ribuan orang yang meninggal disana, baik itu karena ditembak ataupun dibakar hidup - hidup oleh para tentara Jerman.

Nah, tepat dibalik tembok salah satu kamp neraka itu, ternyata ada seorang komandan bernama Rudolf Hoss yang mencoba untuk membangun kehidupan yang bahagia. 

Bersama dengan istri dan keempat anaknya, Rudolf hidup dengan tenang di rumah yang terletak tepat di balik kamp Auschwitz, salah satu kamp konsentrasi terbesar Jerman kala itu.

Rutinitas harian keluarga Rudolf itulah yang akan menjadi spotlight utama di film ini. Kalian sebagai penonton seakan ikut diajak untuk merasakan bagaimana rasanya tinggal di sebelah kamp yang udah mirip kayak neraka.

Sebelum memutuskan untuk menonton filmnya, saya sebenarnya sudah melihat beberapa ulasan di IMDb, dan mayoritas dari mereka mengatakan kalau The Zone of Interest tergolong film yang disturbing

Sebagai penyuka film thriller, saya sudah pasti langsung tertarik dong kalau denger kalau film ini tergolong film yang disturbing, karena yang ada di pikiran saya pasti film ini punya banyak sekali adegan sadis yang bikin ngilu waktu melihatnya. Akan tetapi, ekspektasi saya ternyata salah besar.

"Disturbing" yang ada di dalam film ini ternyata bukan dari adegannya, melainkan dari suara dan detail - detail kecil yang seringkali muncul di sepanjang filmnya. Film ini tidak membuat kalian trauma lewat adegan  - adegan sadisnya, melainkan lewat suara - suara tembakan ataupun erangan dari para korban di dalam kamp Auschwitz yang selalu terdengar hampir di setiap menitnya.

Suara - suara itulah yang membuat film ini bisa dikategorikan sebagai film yang disturbing, karena kalian sebagai penonton bisa membayangkan sendiri bagaimana ngerinya keadaan di dalam kamp Auschwitz. Suara tembakan di film ini rasanya bak suara kicauan burung di pagi hari, selalu bersahutan setiap menitnya dan terdengar nyaring.

The Zone of Interest sebenarnya tak memiliki segi yang spesial di bagian ceritanya. Tampilannnya hanya seperti vlog keluarga orang - orang kaya pada umumnya yang berisi tentang rutinitas mereka setiap harinya. 

Sinematografinya pun tidak kalah simplenya, mayoritas adegannya berisi shot - shot panjang yang diambil dari angle yang sama. Rasanya jadi kayak nonton teater, karena Jonathan Glazer yang menjadi sutradara di film ini sebelumnya juga sempat berkarir di bidang teater, jadi ya wajar saja kalau ada unsur - unsur teater dalam film buatannya.

The Zone of Interest memang merupakan film yang menarik, tapi menurut saya film ini tidak bisa ditonton oleh sembarang orang. Alurnya yang sangat lambat, ditambah dengan konfliknya yang tidak begitu intens pasti akan membuat sebagian dari kalian merasa ngantuk dan bosan ketika menontonnya.

Tapi, jika kalian mau mendengarkan dan menyimak filmnya dengan seksama, kalian pasti akan paham sendiri kenapa film ini menjadi salah satu kandidat film Oscar terbaik.


SCORE

7/10

Terlepas dari segala kelebihan dan kekurangannya, The Zone of Interest adalah salah satu film sejarah yang menarik di tahun ini. Jonathan Glazer sebagai sutradara sukses membuktikan bahwa film yang disturbing itu tidak melulu seputar adegan - adegan yang sadis, melainkan juga bisa lewat suara - suara dan detail dari beberapa scene-nya saja.


TRAILER


***

Sekian review film The Zone of Interest (2024) dari saya.

Perlu diingat bahwa seluruh isi dari postingan ini hanya berasal dari opini saya pribadi. Oleh karena itu, jika ada dari kalian yang ingin memberikan tambahan silahkan langsung tulis saja di kolom komentar.

Jangan lupa selalu kunjungi film.teh90blog.com untuk mendapatkan informasi menarik seputar film ataupun series lainnya.

Terima kasih.

Dava

Hanya seorang manusia biasa yang hobi nonton film dan main game

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form