Dominasi Jerman dan Nazi selama masa Perang Dunia II berlangsung memang menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan. Kepemimpinan Hitler yang keras dan kejam kala itu berhasil menyebarkan teror ke berbagai negara di seluruh penjuru dunia.
Kamp konsentrasi merupakan salah satu saksi dari beragam peristiwa keji yang
dilakukan oleh pemerintahan Jerman di masa itu. Buat kalian yang belum tahu,
kamp konsentrasi adalah tempat bagi pemerintahan Jerman untuk memusnahkan
para pengkhianat dan orang - orang Yahudi yang ditangkap selama masa perang.
Tidak hanya dibunuh secara cuma - cuma, mereka juga akan disiksa dan dipaksa
untuk bekerja siang dan malam tanpa upah ataupun makanan. Saking ngerinya
keadaan disana, banyak yang menyamakan tempat itu dengan neraka, karena
setiap harinya ada ratusan atau bahkan ribuan orang yang meninggal disana,
baik itu karena ditembak ataupun dibakar hidup - hidup oleh para tentara
Jerman.
Nah, tepat dibalik tembok salah satu kamp neraka itu, ternyata ada seorang
komandan bernama Rudolf Hoss yang mencoba untuk membangun kehidupan yang
bahagia.
Bersama dengan istri dan keempat anaknya, Rudolf hidup dengan tenang di
rumah yang terletak tepat di balik kamp Auschwitz, salah satu kamp
konsentrasi terbesar Jerman kala itu.
Rutinitas harian keluarga Rudolf itulah yang akan menjadi
spotlight utama di film ini. Kalian sebagai penonton seakan ikut
diajak untuk merasakan bagaimana rasanya tinggal di sebelah kamp yang udah
mirip kayak neraka.
Sebelum memutuskan untuk menonton filmnya, saya sebenarnya sudah melihat
beberapa ulasan di IMDb, dan mayoritas dari mereka mengatakan kalau
The Zone of Interest tergolong film yang disturbing.
Sebagai penyuka film thriller, saya sudah pasti langsung tertarik dong kalau
denger kalau film ini tergolong film yang disturbing, karena yang ada
di pikiran saya pasti film ini punya banyak sekali adegan sadis yang bikin
ngilu waktu melihatnya. Akan tetapi, ekspektasi saya ternyata salah besar.
"Disturbing" yang ada di dalam film ini ternyata bukan dari
adegannya, melainkan dari suara dan detail - detail kecil yang seringkali
muncul di sepanjang filmnya. Film ini tidak membuat kalian trauma lewat
adegan - adegan sadisnya, melainkan lewat suara - suara tembakan
ataupun erangan dari para korban di dalam kamp Auschwitz yang selalu
terdengar hampir di setiap menitnya.
Suara - suara itulah yang membuat film ini bisa dikategorikan sebagai film
yang disturbing, karena kalian sebagai penonton bisa membayangkan
sendiri bagaimana ngerinya keadaan di dalam kamp Auschwitz. Suara
tembakan di film ini rasanya bak suara kicauan burung di pagi hari, selalu
bersahutan setiap menitnya dan terdengar nyaring.
The Zone of Interest sebenarnya tak memiliki segi yang spesial di
bagian ceritanya. Tampilannnya hanya seperti vlog keluarga orang - orang
kaya pada umumnya yang berisi tentang rutinitas mereka setiap harinya.
Sinematografinya pun tidak kalah simplenya, mayoritas adegannya berisi
shot - shot panjang yang diambil dari angle yang sama. Rasanya
jadi kayak nonton teater, karena Jonathan Glazer yang menjadi sutradara di
film ini sebelumnya juga sempat berkarir di bidang teater, jadi ya wajar
saja kalau ada unsur - unsur teater dalam film buatannya.
The Zone of Interest memang merupakan film yang menarik, tapi menurut
saya film ini tidak bisa ditonton oleh sembarang orang. Alurnya yang sangat
lambat, ditambah dengan konfliknya yang tidak begitu intens pasti akan
membuat sebagian dari kalian merasa ngantuk dan bosan ketika menontonnya.
Tapi, jika kalian mau mendengarkan dan menyimak filmnya dengan seksama,
kalian pasti akan paham sendiri kenapa film ini menjadi salah satu kandidat
film Oscar terbaik.
SCORE
7/10
Terlepas dari segala kelebihan dan kekurangannya,
The Zone of Interest adalah salah satu film sejarah yang menarik di
tahun ini. Jonathan Glazer sebagai sutradara sukses membuktikan bahwa
film yang disturbing itu tidak melulu seputar adegan - adegan yang sadis,
melainkan juga bisa lewat suara - suara dan detail dari beberapa
scene-nya saja.
TRAILER
***
Sekian review film The Zone of Interest (2024) dari saya.
Perlu diingat bahwa seluruh isi dari postingan ini hanya berasal dari opini
saya pribadi. Oleh karena itu, jika ada dari kalian yang ingin memberikan
tambahan silahkan langsung tulis saja di kolom komentar.
Jangan lupa selalu kunjungi
film.teh90blog.com
untuk mendapatkan informasi menarik seputar
film
ataupun
series
lainnya.
Terima kasih.