Review 3 Body Problem, Serial Sci-Fi Modern yang Dibalut Invasi Alien

Review Series 3 Body Problem

Pernahkah kalian berpikir bahwa umat manusia bukanlah satu - satunya yang hidup di alam semesta yang luas ini? Mungkin saja ada kehidupan lain diluar sana, dan mungkin saja salah satunya berniat menginvasi bumi, seperti yang dilakukan oleh ras alien bernama Trisolaran, atau yang sering disebut dengan San-Ti di series ini.

Sebelum berniat menginvasi bumi, para alien Trisolaran sebenarnya telah memiliki planetnya sendiri yang bernama Trisolaris. Berbeda jauh dengan bumi, Trisolaris memiliki 3 matahari di sepanjang orbitnya, yang mengakibatkan kondisi di planet tersebut tidak pernah bisa ditebak, kadang bisa sedingin es atau bisa juga sepanas matahari, semuanya tergantung pada jarak planet itu dengan ketiga matahari dalam orbitnya.

Para Trisolaran menyebut bencana itu dengan era kehancuran, karena peradaban yang telah mereka bangun akan langsung musnah seketika saat era itu berlangsung, menyisakan segelintir Trisolaran saja yang masih hidup. Namun, para Trisolaran yang telah mati itu nantinya dapat dihidupkan kembali dengan proses Rehydrate saat kondisi planet mereka telah stabil. Hal itu senada dengan semboyan mereka yang berbunyi "If one survive, we all survive" yang artinya "jika satu selamat, maka semuanya akan ikut selamat".

Kondisi planet Trisolaris yang tidak stabil itulah yang pada akhirnya membuat Trisolarian memutuskan untuk pergi mencari planet yang baru untuk mereka tinggali. Apalagi, di tahun 1967 mereka mendapatkan sinyal dari bumi yang menyuruh mereka untuk datang, dari situlah awal invasi Trisolaran ke bumi dimulai.

Series ini memusatkan ceritanya pada sekelompok lulusan fisikawan cerdas, mereka adalah Jin Cheng (Jess Hong), Auggie Salazar (Elza Gonzalez), Saul Durand (Jovan Adepo), Jack Rooney (John Bradley-West), dan Will Downing (Alex Sharp). Kisah dimulai saat Saul Durand yang bekerja di (Organisasi Riset Nuklir Eropa) CERN mengalami sebuah keanehan karena projek sains yang dia kerjakan secara mendadak mengalami kegagalan total, kegagalan projek itu menjadi sebuah misteri besar karena berhubungan dengan teori fisika yang selama ini telah dianut oleh umat manusia.

Peristiwa itu semakin diperparah dengan kematian salah satu rekan mereka yang bunuh diri dengan menceburkan dirinya ke kolam radiasi Cherenkov. Rentetan tragedi tersebut bukanlah kebetulan semata, sebab ada banyak ilmuwan lain yang tewas dengan cara yang sama. Satu - satunya orang yang menyelidiki kasus itu adalah Da Shi (Benedict Wong), yang lama - kelamaan mulai mengetahui bahwa seluruh peristiwa itu ada kaitannya dengan invasi Trisolaran (San-Ti) yang telah dalam perjalanan menuju bumi.

Seperti judulnya, cerita yang diangkat dari series ini sangat erat kaitannya dengan salah satu teori dalam ilmu fisika, yaitu tentang hubungan mengenai 3 benda bergravitasi yang saling menarik satu sama lain. Dan menariknya, series ini mampu menyajikan konsep yang sulit itu dengan jelas dan menarik untuk disaksikan oleh orang awam. Jadi penonton tuh seakan dibuat paham betul dengan beragam ilmu fisika yang dihadirkan, bahkan saya pun bisa memahaminya meski dulu saya jebolan anak soshum waktu SMA.

Meski konflik utamanya berfokus kepada invasi alien, di sepanjang series ini kalian tidak akan pernah melihat wujud asli dari para alien tersebut. Mereka sepenuhnya masih dalam perjalanan menuju bumi, dan untuk berkomunikasi dengan manusia menggunakan sebuah alat realitas virtual, jadi kayak main game gitu lah pokoknya.

Sama halnya dengan serial sci-fi pada umumnya, ada banyak sekali misteri yang tersaji dalam series ini yang saya rasa tidak akan bisa diselesaikan dalam waktu dekat. Masih banyak misteri tentang San-Ti yang belum terungkap, seperti bagaimana wujud asli mereka, apakah mereka benar - benar akan melenyapkan umat manusia, bagaimana mereka saling berkomunikasi, semua itu masih menjadi pertanyaan besar yang saya rasa belum akan terungkap dalam beberapa season ke depannya.

Meski begitu, season pertama dari 3 Body Problem ini setidaknya sudah berhasil mendapatkan hype yang besar dari para penontonnya, saya pun sangat menantikan bagaimana kelanjutan ceritanya karena beneran masih nanggung banget ini kalau cuma kelar dalam satu season doang, semoga saja season keduanya rilis dalam waktu dekat.

Oiya, series 3 Body Problem ini sebenarnya mengangkat kisah dari judul novel yang sama karya Liu Cixin yang terbit di tahun 2008 lalu. Dari informasi yang telah saya dapatkan, kisahnya ternyata tidak berakhir dalam satu novel saja, melainkan berlanjut ke 2 novel berikutnya yang berjudul The Dark Forest (2008), dan Death's End (2010).

Nah, jujur saja saya belum pernah baca ketiga novel tersebut, jadi saya nggak tahu sama sekali perbedaan antara versi series dengan versi novelnya. Kalo melihat dari kolom komentar di video trailer-nya sih banyak yang bilang kalo versi novelnya jauh lebih bagus, meski seriesnya sebenarnya juga tidak kalah bagusnya. Ada juga yang bilang kalau versi dari chinanya yang lebih bagus jika dibandingkan dengan versi Netflix.

Ceritanya ada banyak versi memang, dan sejauh ini menurut saya versi yang dari Netflix ini sudah bagus juga, sudah cocok lah buat ditonton sama orang awam.


SCORE

8/10

3 Body Problem sukses menyuguhkan cerita yang menarik, lengkap dengan balutan invasi alien yang membuat konfliknya menjadi semakin intens untuk kalian saksikan. Ceritanya yang kompleks ternyata berhasil disederhanakan dengan sedemikian rupa sehingga orang yang nggak tahu menahu soal teori fisika pun pada akhirnya bisa ikut memahami alur cerita yang disuguhkan dalam series ini.

Ya meski banyak yang bilang kalau versi novelnya lebih bagus, tapi saya rasa 3 Body Problem ini sudah cukup sukses dalam menampilkan ceritanya dengan apik, worth it banget dah pokoknya buat kalian tonton, apalagi jika kalian suka dengan series sci-fi.


TRAILER


***

Nah, buat kalian yang sudah nonton bagaimana nih pendapat kalian tentang series ini, silahkan langsung tulis saja di kolom komentar.

Jangan lupa selalu kunjungi Film Corner untuk mendapatkan informasi terkait film ataupun series menarik lainnya.

Terima kasih.

Dava

Hanya seorang manusia biasa yang hobi nonton film dan main game

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form