Review Film Room 0 (2023), Film Time Loop paling Simple dan Minimalis

Review Film Room 0 (2023)

Film bertemakan time loop pasti tidak jauh - jauh dari genre science fiction, dan biasanya film dengan genre seperti itu membutuhkan budget yang besar untuk menampilkan efek CGI yang megah di dalamnya.

Akan tetapi, hal itu tidak berlaku bagi Richard Kodai, karena dalam film buatannya yang diberi tajuk room 0 ini dia mengemas tema time loop dengan seminimalis mungkin, tanpa mengurangi proporsi ceritanya yang tetap kompleks untuk penonton pahami.

Room 0 mengisahkan seorang wanita muda, diperankan oleh Natalya V. Wood, yang secara tidak sengaja mengaktifkan alat pembalik waktu, yang mana membuatnya tidak bisa keluar dari ruangan hotel tempat dia menerima alat aneh tersebut.

Wanita tersebut sebenarnya tidak tahu sama sekali seputar alat yang diterimanya itu. Dia hanyalah seorang wanita biasa yang ingin mendapatkan banyak uang dalam waktu singkat untuk membantu pengobatan saudaranya yang menderita penyakit darah yang sangat langka. 

Nah, salah satu cara yang dia lakukan adalah dengan berbisnis dengan mafia, dimana dia ditugaskan untuk menerima sebuah paket yang nantinya harus dia serahkan ke bosnya dalam waktu yang sangat singkat. Akan tetapi, siapa yang menyangka bahwa paket tersebut ternyata adalah alat pembalik waktu yang malah aktif tepat setelah diterima, sehingga akhirnya dia sendiri lah yang terjebak dalam lingkaran waktu.

Meski tampil dengan sangat minimalis, Room 0 sebenarnya sudah mampu menyajikan ceritanya dengan baik, walaupun tak dapat dipungkiri kalau masih ada banyak sekali plot hole di dalamnya. Keterbatasan karakter dan ruang lingkup yang digunakan mungkin menjadi salah satu alasan utamanya, tapi yang pasti sejak awal film ini memang tidak berniat mengembangkan plot-nya terlalu jauh. 

Sudah saya singgung juga kan sebelumnya kalau film ini cuma punya satu karakter doang yang diperanin sama Natalya V. Wood, dan yap dia beneran tampil sendirian dari awal hingga akhir filmnya berjalan. Sebenarnya ada banyak juga nama karakter lain yang disinggung, tapi kemunculan mereka hanya sebatas suara doang, tak ada satu pun karakter selain karakter utama yang tampak di layar. 

Jadi rasanya waktu nonton film ini tuh kayak mendengarkan radio, karena ceritanya disampaikan lewat suara doang, mulai dari dialog, konflik, bahkan sampai penyelesaian konfliknya pun dilakukan lewat suara telepon saja.

Sebenarnya film ini sudah mau saya kategorikan sebagai projek film anak kuliahan, karena emang kualitasnya masih jauh dibawah rata - rata mayoritas film pada umumnya. Tapi karena penyampaian ceritanya yang cukup niat, lengkap dengan banyaknya riset tentang jurnal - jurnal yang menguatkan teori di dalamnya, membuat film ini menjadi mendingan dikit, at least sutradaranya niat buat riset, nggak ngasal ngasih cerita ke penontonnya.

Oiya, akting dari Natalya V. Wood yang berperan sebagai satu - satunya karakter yang kelihatan wajahnya di film ini juga patut diacungi jempol. Dia berhasil tampil sebagai satu - satunya bintang di film ini selama hampir 102 menit durasinya berjalan. Padahal, karirnya di film masih sangat jarang terlihat, tapi setidaknya dia berhasil tampil all out di film Room 0 ini.


SCORE

4/10

Meski tema yang diangkat cukup menarik, tapi karena begitu minimalisnya berbagai elemen yang disuguhkan membuat Room 0 terasa kurang memuaskan. Ada banyak sekali aspek yang masih bisa ditingkatkan, mulai dari gaya sinematografinya, editing, hingga karakter, semuanya masih bisa dimaksimalkan. Tapi, karena mungkin budget yang dipakai buat bikin film ini juga minim makanya tak banyak juga hal yang bisa dikomentari.

Walaupun masih memiliki banyak kekurangan, saya cukup mengapresiasi bagaimana alur cerita dari film ini berjalan. Tampilan filmnya memang tampak sederhana, tapi setidaknya Richard Kodai sebagai sutradara sudah cukup berhasil dalam menyajikan cerita yang cukup dalam dan kompleks buat para penontonnya. Jadi kalau dilihat dari segi ceritanya tuh masih better lah, bisa dimaklumi, meski ya ada banyak plot hole, but it's ok.

Tak lupa juga dengan penampilan Natalya V. Wood yang sukses membuat film ini terasa lebih hidup, meski hanya dia doang yang tampil di sepanjang filmnya berjalan. Lagian bakal bosen juga kalau isinya dialog doang tanpa ada satupun karakter yang nongol.


TRAILER


***

Sekian review film Room 0 (2023) dari saya.

Perlu diingat bahwa seluruh isi dari postingan ini murni hanya berasal dari opini saya pribadi. Oleh karena itu, jika ada dari kalian yang ingin memberikan tambahan silahkan langsung tulis saja di kolom komentar.

Jangan lupa selalu kunjungi Film Corner untuk mendapatkan informasi seputar film dan series menarik lainnya.

Terima kasih.

Dava

Hanya seorang manusia biasa yang hobi nonton film dan main game

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form