Review Film Spaceman (2024), Kisah Astronot yang Kesepian di Luar Angkasa

Review Film Spaceman

Kalian pasti sudah sering melihat di film - film sci-fi bahwasannya luar angkasa adalah wilayah yang paling sepi dan menakutkan. Lantas, bagaimana rasanya jika kalian harus sendirian selama berbulan - bulan disana? Perasaan itulah yang dialami oleh Jakub (Adam Sandler) di film ini. Dia adalah satu - satunya orang yang dikirim dari negara Amerika Serikat dalam misi untuk meneliti sebuah awan misterius yang dijuluki dengan Chopra.

Awan misterius itu mengorbit di dekat planet Jupiter, dan untuk sampai kesana Jakub harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 170 hari tanpa ditemani oleh satu orang pun. Yap, misi yang dijalani Jakub adalah misi solo, yang artinya tidak ada seorang pun yang menemaninya. 

Selama berbulan - bulan lamanya, Jakub hanya bisa berkomunikasi dengan Peter (Kunal Nayyar) yang ada di kantor pusat untuk memantau keadaan.

Kesendirian yang dialami oleh Jakub pun semakin bertambah semenjak dia hilang kontak dengan istrinya, Lenka (Carey Mulligan). Hubungan mereka berdua memang sedang berada di ujung tanduk, dan misi yang sedang dijalankan oleh Jakub sekarang malah membuat keadaan rumah tangga mereka semakin runyam.

Bukannya mendapatkan kebahagiaan, perjalanan panjang Jakub malah penuh dengan penyesalan dan keraguan. Perasaannya bercampur aduk tidak karuan, layaknya bintang - bintang yang bertaburan tak beraturan di tengah sunyinya angkasa luar.

Akan tetapi, suatu ketika terdapat sesosok alien yang mendadak masuk ke dalam pesawat Jakub. Meski bentuk tubuhnya sangat menyeramkan, menyerupai seekor Tarantula, namun sikapnya sangat halus untuk dianggap sebagai sebuah lawan.

Alien itu pun menjelaskan bahwa dia tidak berniat untuk memangsa Jakub. Alih - alih berniat memangsanya, dia malah berniat untuk meneliti pikiran Jakub lebih dalam. Sepertinya alien itu tertarik dengan emosi yang ada di dalam diri Jakub karena dia adalah satu - satunya astronot yang telah berbulan - bulan hidup sendirian di tengah sunyinya keadaan luar angkasa. Alien yang Jakub namai dengan Hanus itu sangat penasaran dengan apa yang bisa manusia rasakan di sepanjang hidupnya, baik itu masalah percintaan, keluarga, sahabat, dan lain sebagainya.

Film ini mencoba mendalami perasaan manusia lebih dalam lewat karakter Jakub yang sedari awal telah kehilangan semangat hidup untuk memperbaiki hubungan keluarganya. Dan saya sangat suka bagaimana Hanus bisa masuk dan terlibat dalam setiap konklusi yang nantinya akan diambil oleh Jakub untuk mengatasi setiap permasalahan dalam hidupnya. 

Di film ini Hanus seakan menjadi sang juru selamat, karena dia mampu mengubah setiap perspektif buruk yang ada dalam diri Jakub. Dan menariknya lagi, keberadaan Hanus sejak awal tidak pernah dijelaskan dengan gamblang. Apakah dia benar - benar ada? Atau selama ini dia hanyalah wujud dari kesepian yang Jakub alami selama menjalani misinya? Pertanyaan - pertanyaan itu tidak terjawab dengan pasti, sehingga kalian sebagai penonton bisa berspekulasi sendiri.

Yap, cerita yang disuguhkan dalam film Spaceman ini memang sangat berat, ditambah lagi dengan alurnya yang berjalan sangat pelan, membuatnya tampak semakin sendu dan muram, tepat seperti apa yang Jakub rasakan di sepanjang misi solonya.

Saya sendiri sempat merasa ngantuk saat menontonnya, tapi untungnya karakter Hanus sukses tampil dengan sangat sempurna. Tak hanya tampil sebagai sosok alien yang misterius, Hanus juga berhasil tampil sebagai seorang rekan penolong bagi Jakub untuk mengetahui jalan keluar dari setiap permasalahan yang sedang dialami di sepanjang hidupnya. 

Kemunculan Hanus membuat ceritanya makin tertata, karena dia lah yang menjadi titik tumpu untuk mengatur alurnya, apakah akan membahas masa lalu Jakub dulu? Atau membahas kehidupan pernikahannya dulu? Semuanya akan bermula dari pertanyaan yang Hanus lontarkan setelah dia berhasil melihat memori yang ada dalam kepala Jakub.

Menarik memang rasanya melihat Adam Sandler berakting. Perannya dulu sebagai karakter paling badass di film Uncut Gems masih membekas di ingatan saya, dan di film Spaceman ini dia berhasil tampil dengan memukau lagi lewat karakter Jakub. Meski wajah komediannya masih tidak bisa hilang, tapi akting seriusnya udah gak perlu dipertanyakan lagi, performanya cukup worth it buat ditunggu di film - film berikutnya.


SCORE

6/10

Alurnya yang berat dan lambat membuat Spaceman mungkin akan terasa membosankan bagi kalian. Tapi, penceritaan yang lambat itulah yang membuat keseluruhan plot-nya berhasil disajikan dengan baik. Pendalaman karakter Jakub benar - benar dikupas sangat dalam, sehingga kita sebagai penonton seolah bisa merasakan setiap emosi yang Jakub rasakan di sepanjang hidupnya.

Meski ada alien yang muncul, jangan harap akan ada scene - scene menegangkan di film ini, karena faktanya Hanus hanya dimunculkan sebagai seorang partner bagi Jakub yang terlalu lama sendirian di luar angkasa, bukan sebagai ancaman seperti kemunculan alien di film - film lainnya.


TRAILER


***

Sekian review film Spaceman (2024) dari saya.

Perlu diingat bahwa seluruh isi dari postingan ini hanya berasal dari opini saya pribadi. Oleh karena itu, jika ada dari kalian yang ingin memberikan tambahan silahkan langsung tulis saja di kolom komentar.

Jangan lupa selalu kunjungi blog Film Corner untuk mendapatkan informasi menarik seputar film dan series lainnya.

Terima kasih.

Dava

Hanya seorang manusia biasa yang hobi nonton film dan main game

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form