Kalian pasti sudah sering melihat di film - film sci-fi bahwasannya luar angkasa adalah wilayah yang paling sepi dan menakutkan. Lantas, bagaimana rasanya jika kalian harus sendirian selama berbulan - bulan disana? Perasaan itulah yang dialami oleh Jakub (Adam Sandler) di film ini. Dia adalah satu - satunya orang yang dikirim dari negara Amerika Serikat dalam misi untuk meneliti sebuah awan misterius yang dijuluki dengan Chopra.
  Awan misterius itu mengorbit di dekat planet Jupiter, dan untuk sampai kesana
  Jakub harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 170 hari tanpa ditemani
  oleh satu orang pun. Yap, misi yang dijalani Jakub adalah misi solo, yang
  artinya tidak ada seorang pun yang menemaninya. 
  Selama berbulan - bulan lamanya, Jakub hanya bisa berkomunikasi dengan Peter
  (Kunal Nayyar) yang ada di kantor pusat untuk memantau keadaan.
  Kesendirian yang dialami oleh Jakub pun semakin bertambah semenjak dia hilang
  kontak dengan istrinya, Lenka (Carey Mulligan). Hubungan mereka berdua memang
  sedang berada di ujung tanduk, dan misi yang sedang dijalankan oleh Jakub
  sekarang malah membuat keadaan rumah tangga mereka semakin runyam.
  Bukannya mendapatkan kebahagiaan, perjalanan panjang Jakub malah penuh dengan
  penyesalan dan keraguan. Perasaannya bercampur aduk tidak karuan, layaknya
  bintang - bintang yang bertaburan tak beraturan di tengah sunyinya angkasa
  luar.
  Akan tetapi, suatu ketika terdapat sesosok alien yang mendadak masuk ke dalam
  pesawat Jakub. Meski bentuk tubuhnya sangat menyeramkan, menyerupai seekor
  Tarantula, namun sikapnya sangat halus untuk dianggap sebagai sebuah lawan.
  Alien itu pun menjelaskan bahwa dia tidak berniat untuk memangsa Jakub. Alih -
  alih berniat memangsanya, dia malah berniat untuk meneliti pikiran Jakub lebih
  dalam. Sepertinya alien itu tertarik dengan emosi yang ada di dalam diri Jakub
  karena dia adalah satu - satunya astronot yang telah berbulan - bulan hidup
  sendirian di tengah sunyinya keadaan luar angkasa. Alien yang Jakub namai
  dengan Hanus itu sangat penasaran dengan apa yang bisa manusia rasakan di
  sepanjang hidupnya, baik itu masalah percintaan, keluarga, sahabat, dan lain
  sebagainya.
  Film ini mencoba mendalami perasaan manusia lebih dalam lewat karakter Jakub
  yang sedari awal telah kehilangan semangat hidup untuk memperbaiki hubungan
  keluarganya. Dan saya sangat suka bagaimana Hanus bisa masuk dan terlibat
  dalam setiap konklusi yang nantinya akan diambil oleh Jakub untuk mengatasi
  setiap permasalahan dalam hidupnya. 
  Di film ini Hanus seakan menjadi sang juru selamat, karena dia mampu mengubah
  setiap perspektif buruk yang ada dalam diri Jakub. Dan menariknya lagi,
  keberadaan Hanus sejak awal tidak pernah dijelaskan dengan gamblang. Apakah
  dia benar - benar ada? Atau selama ini dia hanyalah wujud dari kesepian yang
  Jakub alami selama menjalani misinya? Pertanyaan - pertanyaan itu tidak
  terjawab dengan pasti, sehingga kalian sebagai penonton bisa berspekulasi
  sendiri.
  Yap, cerita yang disuguhkan dalam film Spaceman ini memang sangat
  berat, ditambah lagi dengan alurnya yang berjalan sangat pelan, membuatnya
  tampak semakin sendu dan muram, tepat seperti apa yang Jakub rasakan di
  sepanjang misi solonya.
  Saya sendiri sempat merasa ngantuk saat menontonnya, tapi untungnya karakter
  Hanus sukses tampil dengan sangat sempurna. Tak hanya tampil sebagai sosok
  alien yang misterius, Hanus juga berhasil tampil sebagai seorang rekan
  penolong bagi Jakub untuk mengetahui jalan keluar dari setiap permasalahan
  yang sedang dialami di sepanjang hidupnya. 
  Kemunculan Hanus membuat ceritanya makin tertata, karena dia lah yang menjadi
  titik tumpu untuk mengatur alurnya, apakah akan membahas masa lalu Jakub dulu?
  Atau membahas kehidupan pernikahannya dulu? Semuanya akan bermula dari
  pertanyaan yang Hanus lontarkan setelah dia berhasil melihat memori yang ada
  dalam kepala Jakub.
  Menarik memang rasanya melihat Adam Sandler berakting. Perannya dulu sebagai
  karakter paling badass di film Uncut Gems masih membekas di ingatan
  saya, dan di film Spaceman ini dia berhasil tampil dengan memukau lagi
  lewat karakter Jakub. Meski wajah komediannya masih tidak bisa hilang, tapi
  akting seriusnya udah gak perlu dipertanyakan lagi, performanya cukup
  worth it buat ditunggu di film - film berikutnya.
SCORE
6/10
  Alurnya yang berat dan lambat membuat Spaceman mungkin akan terasa
  membosankan bagi kalian. Tapi, penceritaan yang lambat itulah yang membuat
  keseluruhan plot-nya berhasil disajikan dengan baik. Pendalaman
  karakter Jakub benar - benar dikupas sangat dalam, sehingga kita sebagai
  penonton seolah bisa merasakan setiap emosi yang Jakub rasakan di sepanjang
  hidupnya.
  Meski ada alien yang muncul, jangan harap akan ada
  scene - scene menegangkan di film ini, karena faktanya Hanus hanya
  dimunculkan sebagai seorang partner bagi Jakub yang terlalu lama sendirian di
  luar angkasa, bukan sebagai ancaman seperti kemunculan alien di film - film
  lainnya.
TRAILER
***
  Sekian review film Spaceman (2024) dari saya.
  Perlu diingat bahwa seluruh isi dari postingan ini hanya berasal dari opini
  saya pribadi. Oleh karena itu, jika ada dari kalian yang ingin memberikan
  tambahan silahkan langsung tulis saja di kolom komentar.
  Jangan lupa selalu kunjungi blog
  Film Corner
  untuk mendapatkan informasi menarik seputar
  film
  dan
  series
  lainnya.
Terima kasih.
