Hampir setiap orang pasti pernah punya teman khayalan. Fase itu seringkali terjadi saat masih kecil, karena di masa itu yang kita pikirkan hanya hal - hal yang bersifat imajinatif, seperti teman khayalan.
Ada banyak media yang sering dijadikan sebagai teman khayalan, boneka adalah
salah satu contohnya. Di kalangan anak perempuan, boneka sudah seperti teman
bermain yang bisa diajak bicara, berbagi keluh kesah, bahkan ada anak yang
sampai tidak bisa lepas dari boneka kesayangannya.
Hal itu juga dirasakan oleh bocah bernama Alice (Pyper Braun) di film yang
berjudul Imaginary ini. Tepat setelah keluarganya pindah, Alice
menemukan teman khayalannya sendiri yang bernama Chauncey. Chauncey adalah
sebuah boneka beruang coklat yang secara tidak sengaja dia temukan di bawah
loteng rumah saat bermain petak umpet dengan ibu tirinya.
Sejak itu, Alice pun sangat sering bermain dengan Chauncey. Jessica (DeWanda
Wise) yang merupakan ibu tirinya pun sangat senang melihatnya, karena secara
tidak langsung dengan menemukan teman imajinasinya, itu artinya Alice telah
merasa nyaman berada di rumah barunya.
Namun, yang tidak mereka tahu adalah Chauncey sebenarnya bukanlah teman
khayalan pada umumnya. Terdapat kekuatan jahat dibaliknya yang berusaha untuk
mengambil dan menjebak imajinasi yang dimiliki oleh Alice.
Seperti judulnya, Imaginary memiliki konsep yang solid seputar
imajinasi dan teman khayalan yang dimiliki oleh seorang anak kecil. Temanya
memang tersaji dengan sangat pas, didukung dengan cast anak kecilnya
yang juga bisa akting, membuat film ini terlihat hidup dan tidak boring.
Untuk alurnya sebenarnya tidak ada yang istimewa, sebuah keluarga yang
mendapatkan teror setelah pindah rumah udah jadi tema yang sangat klise buat
dijadiin film horor. Tapi, menariknya film ini tidak terburu - buru dalam
menampilkan horornya.
Di paruh awal film ini hanya terlihat seperti drama keluarga biasa, bahkan
nggak ada momen horornya sama sekali karena emang di menit - menit awalnya tuh
difokusin buat pengenalan dan pendalaman dari tiap karakternya
Dan hasilnya? Meski tidak maksimal, pendalaman karakternya cukup terasa,
khususnya hubungan antara karakter Jessica dengan Taylor (Taegen Burns) yang
sejak awal tampil mereka berdua tidak pernah akur. Kepribadian Taylor sebagai
anak pertama yang tidak mau mengakui Jessica sebagai ibu tirinya terlihat
meyakinkan. Ngelihat dari muka juteknya aja udah kelihatan jelas kalau dia
sebenci itu sama ibu tirinya.
Formula yang dikasih ke film ini sebenarnya tidak jauh berbeda dari film horor
lainnya, tapi karena udah banyak banget film horor serupa yang rilis, jadinya
film ini kayak kelihatan biasa saja. Bahkan plot twist yang muncul di
ending pun tidak bisa berbuat banyak, karena plot twist-nya
udah bisa ditebak duluan.
Imaginary mungkin akan menjadi film horor yang menakjubkan jika dirilis
di tahun 2010-an, karena di masa itu belum banyak film horor yang punya
treatment kayak gini. Beda jauh sama sekarang yang mana film horor yang
punya konsep kayak gini udah banyak banget pilihannya.
SCORE
6/10
Meski tidak ada istimewanya, Imaginary masih menjadi film yang cukup
recommended buat kalian tonton. Konsep imajinasi anak kecil yang
dikaitkan dengan makhluk halus cukup menarik, meski formula filmnya sangat
mudah dibaca.
Kualitas akting dari para pemerannya juga tidak terlalu buruk, apalagi akting
dari Pyper Braun sebagai Alice yang beneran bisa nggendong film ini sendirian.
Overall, Imaginary ini memang masih sepadan buat kalian tonton, apalagi
buat kalian yang lagi nyari film horor yang cocok ditonton sama keluarga.
TRAILER
***
Sekian pembahasan film Imaginary (2024) dari saya.
Perlu diingat bahwa seluruh isi dari postingan ini hanya berasal dari opini
saya pribadi. Oleh karena itu, jika ada dari kalian yang ingin memberikan
tambahan silahkan tulis saja di kolom komentar.
Jangan lupa selalu kunjungi blog
Film Corner
untuk mendapatkan rekomendasi seputar
film
atau
series
menarik lainnya.
Terima kasih.