Gareth Evans, namanya mungkin masih terdengar asing. Tapi tahukah kalian bahwa dia lah orang dibalik kesuksesan film The Raid yang digadang - gadang menjadi film action terbaik Indonesia sepanjang masa. Yap, Gareth Evans adalah sutradara dibalik film The Raid yang sukses mengangkat banyak aktor Indonesia.
Meski beliau lahir di Britania Raya, Gareth Evans memang memiliki ketertarikan
khusus untuk membuat film action di Indonesia. Sebelum
The Raid, beliau juga sempat membuat film action lain
berjudul Merantau yang rilis di tahun 2009 silam.
Namanya memang baru mencuat ketika menjadi sutradara di film
The Raid yang filmnya sendiri mendapatkan kesuksesan besar hingga
ditayangkan di banyak negara. Namun setelah kesuksesan besarnya di
The Raid itu, nama Gareth Evans jarang muncul kembali. Saya bahkan
hanya pernah melihat karyanya lagi di V/H/S 2 di tahun 2013 yang itu
pun bagiannya hanya 5 menitan doang.
Namun, istirahat panjang Gareth Evans akhirnya berbuah manis ketika di tahun
2018 dia akhirnya kembali muncul sebagai sutradara di film
Apostle dengan genre horor mystery thriller yang notabene sangat
berbeda dari film - film dia sebelumnya yang mayoritas punya
genre action.
Apostle mengisahkan tentang seorang pria bernama Thomas (Dan Stevens)
dalam usahanya untuk menyelamatkan adiknya yang diculik oleh kelompok sekte
sesat. Tak ingin nyawa adiknya dalam bahaya, Thomas pun menyelinap sendirian
ke wilayah itu sembari mencari tahu dimana tempat adiknya ditawan.
Hal pertama yang saya suka dari film ini adalah minimnya momen basa - basi di
awal film. Gareth Evans nampaknya ingin terus membuat mata para penontonnya
terus terpaku ke layar, sebab sejak awal filmnya kalian akan langsung disuguhi
scene perjalanan Thomas menuju pulau tempat sekte sesat tersebut berada.
Kalian hanya diberi clue bahwa hubungan Thomas dengan ayahnya tidak baik -
baik saja, ditambah dengan adanya trauma dalam dirinya yang juga nanti
dijelaskan di pertengahan filmnya.
Apostle juga punya treatment horor yang cerdas. Nyaris tidak ada
jumpscare sama sekali di film ini, tapi kalian tetap akan dibuat takut
dengan beragam misteri yang muncul selama Thomas berada di pulau misterius
tersebut.
Apostle seolah menjadi oasis bagi pecinta film horor seperti saya,
soalnya waktu nonton ada banyak sekali hal - hal menarik yang jarang saya
lihat di film horor lainnya. Contohnya saja bisa dilihat dari bagaimana cara
Gareth Evans dalam menampilkan monster di film ini yang dibuat tidak terburu -
buru. Saat muncul pun tidak ada momen jumpscare yang hadir sehingga penonton
tidak dipaksa takut akan kehadiran monsternya.
Alih - alih merasa takut, kalian malah akan dibuat penasaran sebab ada banyak
sekali misteri dibalik kemunculan monster itu yang nanti akan diungkap secara
perlahan di sepanjang filmnya.
Masih dengan formula khas Gareth Evans, kalian juga akan disuguhkan dengan
beberapa scene action berdarah - darah yang sangat
satisfying buat ditonton. Kalo saya sih jujur paling suka dengan
scene waktu si Thomas gelud pakai tombak, sadisnya dapet ngilunya juga
dapet.
Oiya, ngomongin soal scene sadis, sebenarnya ada banyak sekali scene sadis
yang nongol di film ini. Wajar lah soalnya Apostle ini punya
tone yang dark, lengkap dengan temanya yang mengangkat tentang
sekte sesat. Jadi ya wajar saja kalau ada banyak banget momen yang bikin
kalian ngilu waktu nonton.
Tapi tenang, level kesadisan yang film ini tawarkan masih di tahap yang wajar
kok. Masih bisa dinalar lah soalnya scene - scene sadis tersebut juga
dibalut dengan story-nya yang bagus.
Jujur saja dengan banyaknya kelebihan itu, saya masih tidak habis pikir kenapa
film ini masih jarang diketahui oleh banyak orang. Padahal, menurut saya film
ini seharusnya bisa menyaingi popularitas dari Hereditary yang sama -
sama rilis di tahun 2018.
Banyaknya potensi yang berhasil dimaksimalkan, ditambah dengan performa akting
dari para aktornya yang ciamik membuat Apostle ini tergolong sebagai
film horor yang paling underrated bagi saya.
SCORE
8/10
Menarik rasanya melihat bagaimana Gareth Evans berani untuk keluar dari zona
nyamannya di film ini. Meski mayoritas film buatannya action semua, dia
berhasil membuktikan bahwa ternyata dia juga bisa membuat film
horor mystery yang sangat menarik buat kalian tonton.
Meski pada akhirnya Apostle nggak se-sukses The Raid, tapi
setidaknya film ini menjadi awal yang bagus bagi Gareth Evans jika ingin terus
melanjutkan karyanya di genre horor. Totally worth it buat
kalian tonton, apalagi jika kalian emang suka sama film - film
horor mystery yang nggak punya banyak jumpscare.
TRAILER
***
Sekian pembahasan mengenai review film Apostle (2018) dari saya.
Perlu diingat bahwa seluruh isi dari postingan ini hanya berasal dari opini
saya pribadi. Oleh karena itu, jika ada dari kalian yang ingin memberikan
tambahan silahkan langsung tulis saja di kolom komentar.
Jangan lupa selalu kunjungi blog
Film Corner
untuk mendapatkan rekomendasi maupun review seputar film dan series
menarik lainnya.
Terima kasih.