Terjebak dalam sebuah ruangan dengan penuh jebakan tentu merupakan sebuah konsep yang biasa, akan tetapi, bagaimana jika ruangan itu sempit sampai buat berdiri aja gabisa? Tentu udah beda lagi ceritanya.
Film garapan Mathieu Turi ini memang memukau bagi saya sejak awal, dengan
mengusung genre thriller sci-fi, Meander seakan membuat saya yang
menontonnya merasa ngeri sekaligus bingung atas kejadian apa yang dialami oleh
sang karakter utama.
Meander menceritakan tentang seorang perempuan bernama Lisa, yang
sedang mengalami depresi setelah putri satu satunya meninggal. Dilanda
kesedihan yang begitu besar, dia akhirnya dengan sengaja berbaring di tengah
jalan, sampai akhirnya ada sebuah mobil yang menghampirinya. Pria yang ada di
dalam mobil tersebut kemudian menawarinya tumpangan, karena jaraknya saat ini
berada sangat jauh dari pemukiman.
Walaupun sempat menolak, namun Lisa akhirnya setuju dan memilih numpang sampai
ke perkotaan. Di tengah perjalanan, pria tersebut mengenalkan diri, Adam
namanya, seorang pengawas malam yang sangat benci dengan keramaian.
Mereka pun ngobrol santai sambil menikmati perjalanan, sebelum akhirnya
terdapat berita melalui radio mengenai 2 orang wanita yang tewas terbunuh oleh
pria misterius yang ciri - cirinya sama persis dengan Adam yang kini sedang
berada satu mobil dengan Lisa. Dengan cepat Lisa segera mencoba keluar dari
mobil yang masih melaju kencang, namun Adam langsung menginjak rem dengan kuat
hingga membuat Lisa pingsan seketika.
Ketika terbangun, Lisa sudah berada di sebuah tempat aneh dengan sebuah gelang
yang bercahaya, yang ternyata ketika waktu yang ada di gelang tersebut telah
habis, terdapat berbagai jebakan yang siap melahapnya sampai hangus tak
bersisa.
Sekilas, Meander memang memiliki konsep yang hampir sama dengan film
The Cube yang rilis tahun 1997 silam. Saking miripnya, banyak orang
berkomentar bahwa film ini merupakan remake dari film
The Cube versi genre sci-fi. Akan tetapi, menurut saya
sendiri Meander tidak memiliki kemiripan sama sekali dengan film lain. Film
ini benar - benar baru dan mengusung cerita yang fresh untuk dinikmati.
Bayangkan saja, sejak awal sampai akhir, karakter yang ditampilkan hanya
berjumlah sekitar 3 orang, jika pembawaan ceritanya salah sedikit saja, pasti
film ini bakalan sangat membosankan. Akan tetapi, ternyata Meander jauh
dari kata membosankan. Justru sebaliknya, film ini benar - benar memberikan
perasaan yang mencekam dalam tiap adegannya sehingga membuat orang yang
menontonnya seakan nggak pernah bisa duduk dengan tenang. Napas saya aja
bahkan ikut ngos - ngosan waktu nonton film ini, karena ruangan yang nongol
pasti selalu sempit.
Oiya, mumpung saya belum lupa, film ini sangat tidak aman bagi penderita
Claustrophobia, karena sepanjang filmnya kalian bakalan nemuin ruang -
ruang sempit yang pastinya bikin ngeri, bahkan ada juga adegan dimana
ruangannya makin disempitkan lagi sehingga Lisa hanya bisa bergerak dengan
posisi tubuh terlentang. Pokoknya, buat kalian yang phobia ruangan sempit,
saya sarankan untuk jangan menonton film ini, daripada ntar kalian nyesel.
Balik lagi ke topik utama, film ini sebenarnya nggak mempunyai cerita yang
sangat kompleks. Akan tetapi, karena penderitaan yang dialami sang karakter
utama begitu banyak, rasanya saya yang nonton kayak udah nggak peduli lagi
sama ceritanya, yang penting karakter utamanya selamat aja dah, atau
setidaknya bisa berdiri aja udah alhamdulillah :v
Berbagai effect suara yang ditampilkan dalam film ini juga patut diacungi
jempol, effek suara yang muncul itu terdengar aneh, tapi bikin ngeri sekaligus
penasaran juga, sehingga membuat unsur horor sci-fi dalam film ini
sangat berasa.
Berbagai jebakannya pun terkesan simple namun tetap bikin penonton tuh ikut
merasakan kengeriannya, gimana nggak ngeri coba kalo jebakannya bisa bikin
seluruh tubuh langsung melepuh sampe ke tulang - tulang, udah kayak sapi
panggang.
Ending dari film Meander juga sangat susah buat ditebak,
walaupun sebenarnya kemungkinannya hanyalah sang karakter utama itu masih
hidup atau mati, akan tetapi ending yang ditampilkan tetap bikin
mind blowing.
Banyak orang yang menyayangkan ending-nya yang bagi mereka terkesan
nggantung. Akan tetapi, menurut saya sendiri ending yang ditampilkan
dalam film ini sudah bagus, Mathieu Turi seakan memberi kebebasan kepada
penontonnya untuk memilih apakah Lisa sudah mati atau masih hidup.
Konsepnya mirip kayak film The Platform dimana nasib dari karakter
utamanya nggak diberi detail yang jelas. Jadi kita sebagai penonton lah yang
diberi kebebasan untuk menginterpretasikannya.
SCORE
8/10
Score 8 saya berikan kepada film Meander berkat menariknya konsep
cerita yang ditampilkan. Walaupun konsep ruangan dengan penuh jebakan sudah
terlalu biasa untuk dilihat, akan tetapi film Meander ini menjadikan
konsep yang terkesan biasa tersebut menjadi "next level" sehingga saya
yang menontonnya tidak merasa bosan.
Overall, Meander sangat worth it buat kalian tonton, terlebih
buat kalian para pecinta genre thriller.
TRAILER
***
Sekian review film Meander (2020) dari saya. Perlu diingat bahwa
seluruh isi dari postingan ini hanya berasal dari opini saya pribadi.
Oleh karena itu, jika ada dari kalian yang ingin memberikan tambahan silahkan
langsung tulis saja di kolom komentar.
Jangan lupa selalu kunjungi blog
Film Corner
untuk mendapatkan review dan rekomendasi seputar
film
atau
series
menarik lainnya.
Terima kasih.