Review The Watchers (2024), Film Debut Anak M. Night Shyamalan yang Penuh Kejutan

Review Film The Watchers (2024)

Kalian pasti sudah tidak asing dong dengan M. Night Syamalan. Sutradara yang terkenal dengan plot twist gilanya ini namanya emang sudah terkenal dimana - mana. Sudah banyak sekali film karya M. Night Syamalan yang sukses mendunia, contohnya saja seperti Signs, Split, dan sudah pasti The Sixth Sense yang terkenal dengan plot twist-nya.

Kesuksesan karir M. Night Shyamalan nampaknya menginspirasi Ishana (putri keduanya) yang kini juga mulai terjun juga ke dunia sinema dengan menjadi sutradara di film The Watchers yang baru saja rilis di tanggal 7 Juni lalu.

The Watchers mengisahkan tentang seorang perempuan bernama Mina (Dakota Fanning) yang ditugaskan untuk mengantarkan seekor burung langka ke sebuah kebun binatang yang terletak di Irlandia. 

Tempatnya yang jauh terletak di dalam pedesaan terlihat sangat indah dan sejuk. Namun, dibalik keindahan itu, ternyata area hutan yang dilewatinya di sepanjang perjalanan merupakan sebuah wilayah yang penuh dengan makhluk mistis di dalamnya.

Seperti yang ada di film horor pada umumnya, secara misterius Mina pun tersesat di dalam hutan itu, merasa panik dan kemudian mencari pertolongan jika saja ada orang yang tinggal di hutan itu. Lantas, sebenarnya apa sih yang terjadi kepada Mina? Akankah dia bisa keluar dari hutan tersebut? Jawabannya akan kalian temukan setelah menonton filmnya.

Sebagai sebuah film debutan, menurut saya The Watchers ini cukup enjoy buat kalian saksikan. Film ini punya konsep yang menarik mengenai legenda peri yang ceritanya dibelokkan menjadi dark dan kelam, lengkap dengan penampilan monsternya yang bikin penasaran di sepanjang filmnya.

Saya suka bagaimana treatment dari Ishana yang tidak terburu - buru menampilkan monster yang menjadi spotlight utama dari film ini. Kita sebagai penonton diajak untuk menerka sendiri bagaimana bentuk monster yang ada di film ini. Tapi tenang aja, nanti wujud aslinya juga bakalan dimunculin kok, dan waktu nongol kalian pasti bakal puas, soalnya desain monster dan efek CGI-nya beneran totalitas,  nggak mengecewakan.

Film ini tidak memiliki banyak karakter, dan saya suka dengan hal itu. Minimnya karakter yang muncul membuat pendalaman karakternya menjadi lebih terasa seiring filmnya berjalan. Total hanya ada 4 karakter saja yang akan sering kalian lihat di film ini, yang pertama sudah pasti Mina sebagai karakter utamanya, lalu ada seorang nenek tua bernama Madeline (Olwen Fouere), dan dua orang pemuda bernama Ciara (Georgina Campbell) dan Daniel (Oliver Finnegan). 

Mereka berempat tinggal di sebuah tempat bernama The Coop yang tidak lain merupakan sebuah shelter tempat mereka berlindung dari makhluk misterius yang mengintai dalam kegelapan. Meski The Coop terlihat sangat kokoh dan aman, namun ada sesuatu yang aneh dari tempat itu, yaitu adanya sebuah cermin besar yang memungkinkan para makhluk dari luar bisa melihat segala hal yang dilakukan oleh mereka.

Shelter itu tampak seperti sebuah televisi besar, karena nanti waktu malam tiba mereka berempat menjadi tontonan bagi para makhluk yang ada di luar. Dari situlah beragam misterinya mulai bermunculan, dan Mina disini nampaknya menjadi karakter yang keras kepala, karena dia lah satu - satunya orang yang berani keluar dari zona nyaman untuk mencari cara keluar dari tempat itu.

Dakota Fanning yang berperan sebagai Mina berhasil memaksimalkan perannya di film ini, dan hal tersebut terlihat jelas dari konsistensi karakternya yang tidak berubah. Kalo udah keras kepala dari awal ya bakalan tetap begitu sampai akhir. Dan alasan sikap keras kepalanya pun nanti akan dijelaskan juga, jadi kita sebagai penonton merasa lebih relate dengannya.

Balik lagi, ini film sebenarnya sangat menyenangkan buat kalian tonton, tapi sayang alur ceritanya kurang sempurna berkat banyaknya plot hole yang ada di dalam ceritanya. 

Ada banyak sekali scene yang tidak dijelaskan dalam film ini, contohnya seperti kenapa para makhluk itu tidak bisa keluar dari area hutan? Mengapa mereka hanya keluar waktu malam? Lalu bagaimana caranya sang professor berhasil membangun shelter megah di tengah hutan? Semua pertanyaan itu masih tidak terjawab sampai filmnya kelar, sehingga mungkin karena itu juga mengapa rating dari film ini sangat biasa saja.

Padahal, menurut saya film ini udah well done banget untuk orang seperti Ishana yang masih mengawali karirnya sebagai seorang sutradara. Emang sih beban yang ditanggung sama Ishana bakalan berat banget karena setiap film yang dia buat kedepannya pasti akan dibayang - bayangi oleh kesuksesan ayahnya. 

Tapi ya balik lagi, siapa tahu beberapa tahun ke depan Ishana bisa buktiin kalau dia bisa lepas dari bayang - bayang ayahnya. Toh di film ini udah mulai kelihatan kalau kualitasnya jauh beda dari film - film karya M. Night Shyamalan, miripnya paling ada di plot twist-nya doang, tapi kalau soal treatment horor dan build up ke genre mystery-nya saya rasa sudah jauh berbeda.


SCORE

7/10

Saya kasih nilai 7 buat The Watchers karena saya sangat enjoy waktu nonton. Terlepas dari banyaknya plot hole di dalamnya, setidaknya film ini berhasil mengusung konsep cerita yang tergolong fresh dan unik, saya suka dengan tema mitologi gelap dan misterinya yang secara otomatis berhasil bikin saya penasaran terus waktu nonton.

Kalau menurut kalian gimana nih? Apakah kalian suka dengan film debutan anak M. Night Shyamalan ini? Tulis pendapat kalian di kolom komentar.


TRAILER


***

Sekian review film The Watchers (2024) dari saya. Perlu diingat bahwa seluruh isi dalam postingan ini hanya berasal dari opini saya pribadi.

Oleh karena itu, jika ada dari kalian yang ingin memberikan tambahan silahkan langsung beritahu saya lewat kolom komentar.

Jangan lupa selalu kunjungi blog Film Corner untuk mendapatkan review dan rekomendasi seputar film atau series menarik lainnya.

Terima kasih.

Dava

Hanya seorang manusia biasa yang hobi nonton film dan main game

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form