Review When Evil Lurks (2023), Film Gore yang Menghibur Meski Ceritanya Masih Ngawur

Review Film When Evil Lurks

Kalau ada nominasi buat film paling gore di tahun 2023, mungkin film When Evil Lurks akan menjadi pemenangnya. Film garapan sutradara Demian Rugna ini mengisahkan tentang seorang pria bernama Pedro beserta keluarganya yang harus berjuang menyelamatkan diri dari teror kerasukan massal yang mengerikan.

Teror tersebut bermula dari seorang bocah yang telah kerasukan selama satu tahun lebih namun tak kunjung mendapatkan pertolongan dari pihak mana pun. Saking lamanya dia dirasuki oleh roh jahat, tubuhnya sampai membengkak dan siap meledak kapan saja. Selain itu, seluruh badannya juga telah dipenuhi oleh nanah dan lendir bak orang yang sudah lama mati. 

Sebenarnya, Ibunya sudah berulang kali meminta pertolongan dari gereja. Namun sayangnya orang yang dikirim justru mati secara misterius di tengah perjalanan. Ditambah lagi, pihak kepolisian setempat yang enggan memberi respon membuat keadaan semakin memburuk.

Lelah karena tak kunjung mendapatkan pertolongan, akhirnya Pedro dan Ruiz selaku tuan tanah di wilayah itu saling bekerja sama untuk membuang bocah itu ke tempat yang sangat jauh. Mereka berharap kutukannya akan ikut bersama bocah itu, sehingga wilayah tempat mereka tinggal bisa kembali aman.

Tapi, sayangnya misi itu gagal karena bocah yang diangkutnya malah jatuh di tengah jalan. Dari situlah terornya mulai menyebar, banyak orang mulai kerasukan dan melakukan hal - hal gila diluar nalar.

When Evil Lurks ini sekilas tampak seperti film The Exorcist yang digabungkan dengan World War Z. Tubuh bocah yang penuh dengan nanah dan lendir saat kerasukan sama persis dengan tubuh Regan di film The Exorcist. Lalu waktu terornya menyebar nanti skemanya beneran persis kayak film - film zombie, dimana banyak orang mulai menggila tanpa sebab yang jelas. Bedanya, disini virusnya nggak menyebar lewat gigitan, melainkan lewat pembunuhan. Jadi, setiap ada yang mati terbunuh, terornya bakal nyebar ke yang bunuh dan begitu seterusnya.

Film ini seolah menjadi pemuas dahaga bagi para pecinta genre gore dan thriller, sebab ada banyak sekali scene - scene sadis yang nongol di sepanjang durasinya. Kalian bakal dibuat ngilu dengan bagaimana brutalnya melihat manusia saling bunuh di film ini, baik itu dengan menggunakan senapan, ditabrak mobil, dimakan hidup - hidup, dikoyak anjing, dan masih banyak lagi scene - scene sadis lain yang bisa kalian temukan. 

Emang udah paket lengkap dah kalau bahas scene gore di film ini. Makanya tadi saya bilang di awal kalau ada penghargaan buat film paling gore di tahun 2023, maka film inilah yang akan menjadi pemenangnya.

Akan tetapi, harus disayangkan bahwa dengan banyaknya scene gore tersebut malah membuat plot utamanya kurang dibahas. Ada banyak sekali plot hole yang muncul, khususnya waktu Pedro mencoba menghentikan kutukan dengan mencari tubuh bocah kesurupan yang muncul di awal film. 

Kesannya kayak terlalu dibuat random, karena tanpa ada penjelasan yang jelas tiba - tiba bocah tersebut malah muncul di sebuah bangunan sekolah. Dan lebih anehnya lagi, dia terjebak dalam lantai papan kayu yang entah bagaimana caranya dia bisa nyampe kesitu. Padahal kalo ngelihat tubuhnya aja keknya udah mustahil buat digerakin, eh ini malah bisa teleport sampe ke aula sekolah.

Semakin menuju ending, bukannya semakin membaik, alur ceritanya malah semakin gak jelas. Entah karena kehabisan bahan buat cerita atau emang cuma pengen nonjolin scene gore-nya saja. Ceritanya terlalu padat dan tergesa - gesa, kayak banyak yang ke skip gitu aja sehingga lama - kelamaan filmnya menjadi sangat flat dan boring.

Saking boringnya, saya sampai tidak peduli lagi dengan nasib para karakternya. Kayaknya kalau mereka semua mati di akhir film pun nggak bakal ngaruh juga soalnya gaada pendalaman karakternya sama sekali.

Padahal, film - film gore lain kayak Halloween, Wrong Turn, atau The Hostel itu masih punya plot yang cukup berbobot, ya meski mayoritas karakternya pada dungu, tapi setidaknya ceritanya masih oke lah, masih bisa dinikmati. 

Nah, kalau di When Evil Lurks ini beneran nggak ketolong ceritanya, filmnya kayak kehilangan arah aja waktu nyampe pertengahan, kayak bingung gitu mau fokus buat ngelindungi keluarga Pedro atau malah nyari solusi ngakhirin terornya. Mungkin kalau ceritanya fokus di satu sisi saja keknya ceritanya bakal jauh lebih baik dari ini.


SCORE

6/10

Terlepas dari banyaknya kekurangan dari segi teknis dan ceritanya, setidaknya film ini berhasil membawakan genre gore dan thriller yang cukup memuaskan. Beragam efek CGI yang dihadirkan juga sudah bagus, udah cukup realistis lah, nggak ada yang aneh atau absurd.

Yang jelas, film ini sudah pasti menjadi rekomendasi buat kalian pecinta genre gore dan thriller. Kalau kalian bukan penikmat gore sih mending cari film yang lain aja soalnya nggak ada yang bisa diunggulin lagi dari film ini selain genre gore-nya yang totalitas.


TRAILER


***

Sekian review film When Evil Lurks (2023) dari saya. Perlu diingat bahwa seluruh isi dari postingan ini hanya berasal dari opini saya pribadi saja. Oleh karena itu, jika ada dari kalian yang ingin memberikan tambahan silahkan langsung tulis saja di kolom komentar.

Jangan lupa selalu kunjungi blog Film Corner untuk mendapatkan review atau rekomendasi seputar film dan series menarik lainnya.

Terima kasih.

Dava

Hanya seorang manusia biasa yang hobi nonton film dan main game

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form