Review The Substance (2024), Film Body Horor yang Bikin Trauma Waktu Nonton

Review Film The Substance

Bisa selalu tampil cantik, muda, dan sexy, semua perempuan di muka bumi ini pasti menginginkannya. Makanya, di jaman serba canggih ini tren operasi plastik sangat ramai peminatnya, salah satu tujuannya ya untuk mempercantik diri.

Tapi, mau sebanyak apapun operasi plastik yang dilakukan, semua orang pasti akan menua seiring dengan bertambahnya usia. Itu sudah menjadi takdir, dan tidak ada yang bisa mengubahnya.

Namun, bagaimana jika seandainya ada sebuah zat misterius yang bisa bikin kita menjadi muda kembali? Nah, jawaban dari pertanyaan yang nggak masuk akal itu bisa kalian temukan di film The Substance ini.

The Substance merupakan film karya sutradara Coralie Fargeat yang rilis pada pertengahan bulan Oktober lalu. Film ini mengisahkan tentang seorang perempuan bernama Elisabeth Sparkle yang merupakan artis paling terkenal di jamannya.

Saking terkenalnya, nama Elisabeth bahkan diabadikan di tengah kota sebagai tanda bahwa dia adalah seorang bintang paling terkenal pada masanya.

Namun, sayangnya masa - masa indahnya itu mulai sirna karena kini dia sudah menjadi tua. Orang - orang selalu menginginkan wanita muda yang cantik dan sexy untuk menjadi seorang bintang, dan wajah keriput Elisabeth Sparkle sudah tidak layak untuk menyandang gelar sebagai bintang.

Menghadapi kenyataan pahit itu, Elisabeth pun hanya bisa pasrah. Dalam lubuk hatinya dia masih ingin menjalani karirnya sebagai seorang artis, namun apalah daya sekarang dia sudah menjadi tua, tidak ada lagi seorang pun yang menginginkannya untuk tampil di layar kaca.

Rasa kecewanya itu bahkan sampai membuatnya mengalami kecelakaan, dan saat menjalani perawatan di rumah sakit Elisabeth secara diam - diam mendapatkan tawaran untuk menjadi kandidat dari sebuah program bernama The Substance.

The Substance merupakan program misterius yang memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan versi tubuh yang lebih baik. Dengan kata lain, para pengguna The Substance ini akan mendapatkan klona dari tubuh aslinya yang jauh lebih muda dan cantik.

Akan tetapi, sayangnya klona tersebut hanya bisa digunakan selama 7 hari, karena setelah itu penggunanya harus kembali ke tubuh asli untuk memulihkan cairan yang digunakan untuk menstabilkan tubuh klonanya ketika digunakan.

Konsep yang ditampilkan dalam film The Substance ini memang tergolong unik. Ceritanya punya unsur satire akan ambisi umat manusia yang selalu ingin tampil muda dan cantik. Konsep yang menarik itu pun dieksekusi dengan ciamik, mulai dari pemilihan cast-nya yang cakep semua, aktingnya oke, punya banyak adegan sadis juga, beneran paket lengkap dah pokoknya buat para pecinta film body horor.

Buat kalian yang masih belum familiar dengan body horor, body horor adalah genre film yang menampilkan beragam tindakan penyimpangan seputar tubuh manusia, entah itu melalui operasi, mutasi tubuh, atau unsur - unsur lain yang pastinya nggak jauh - jauh dari anatomi manusia.

Jadi, jangan heran kalau film ini punya banyak adegan yang bikin ngilu, karena memang mayoritas film dengan genre body horor memang isinya seperti itu. Nggak jauh beda deh kalau dibandingin sama film gore, bedanya kalau gore kan murni bunuh - bunuhan, kalau body horor cukup main operasi - operasian yang nggak masuk akal aja.

Genre film body horor memang masih jarang diangkat, dan mayoritas film dengan genre ini pasti unggul di adegan sadisnya doang, soal cerita kadang masih banyak yang ngasal. Contohnya aja kayak film Crimes of the Future dan Titane yang sampai sekarang saya masih nggak paham apa inti cerita dari kedua film itu.

Tapi, untungnya hal tersebut tidak terjadi di film The Substance ini. Meski unsur sadisnya banyak, alur ceritanya ternyata juga digagas dengan niat. Kita sebagai penonton seolah dibawa ikut merasakan segala tekanan yang dialami oleh Elizabeth Sparkle untuk mempertahankan karirnya sebagai seorang artis.

Meski durasi filmnya tergolong lama (2 jam lebih), The Substance masih terasa singkat buat saya karena saking menariknya cerita dan konflik yang dibawakan. 

Hal itu juga didukung dengan banyaknya adegan khas film body horor yang dijamin bikin kalian trauma waktu nonton. Emang over banget sih adegan sadisnya, meski film ini sudah diberi rating dewasa.

Yaa balik lagi karena semua adegan sadis itu juga nyambung sama ceritanya, jadi rasanya masih masuk akal. Nggak yang cuma nongolin banyak scene sadis doang tapi ceritanya amburadul entah kemana.


SCORE

8/10

Saya sebenarnya mau ngasih skor lebih tinggi, tapi sepertinya angka 8 sudah cukup untuk menggambarkan rasa trauma yang saya terima setelah menonton filmnya. 

Untuk urusan recommended atau nggaknya semuanya tergantung sama kalian, konsep sama alur ceritanya sih menurut saya oke - oke aja, tapi masalahnya adegan sadisnya itu yang sepertinya nggak bakal cocok buat ditonton oleh sembarang orang.

Buat para fans genre body horor udah pasti ini film recommended banget buat kalian tonton, tapi kalau buat orang awam yaa coba aja buat nonton, resiko ditanggung masing - masing yaa.


TRAILER


***

Itulah review film The Substance (2024) dari saya. 

Perlu diingat bahwa seluruh isi dari postingan ini hanya berasal dari opini saya pribadi. Oleh karena itu, jika ada dari kalian yang ingin memberikan tambahan silahkan langsung tulis saja di kolom komentar.

Jangan lupa selalu kunjungi blog Film Corner untuk mendapatkan review seputar film ataupun series menarik lainnya.

Terima kasih.

Dava

Hanya seorang manusia biasa yang hobi nonton film dan main game

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form